Sabtu, 02 Juli 2016

Fanfiction: Boy Wolf [YAOI] Chap 4


Cast             :   Huang Zi Tao, Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Wu Yi Fan
Cemo Cast  :   Kyungsoo
Rating          :   T (aman di komsumsi untuk semua umur (?))
Genre           :    Tidak tau kategori apa ini Genrenya, tentuin aja sendiri yaa hehehe
Lenght          :  Chaptered




Annyeonghaseyo #kikuk
Setelah beraba-abad Hiatus, Akhirnya Selesai juga Chap 4 nya hehe… Terimakasih yang masih setiap sama FF abal ini, nggak mau banyak ngomong sih, soalnya ntr di bawah udah banyak curhatan saya hahaha…
Saya harap semua masih suka yah sama FF ini, walaupun lama banget baru aktif lagi. Tetap berikan dukungan kalian untuk FF ini terus berlanjut yaahh…
.
.
.
.
.
DON’T LIKE
.
.
DON’T READ
 .
 .
[NO PLAGIARISME]
Plagiat/penjiplakan/pengambilan karangan, adalah tindakan pidana karna mencuri hak cipta. Mari kita sama-sama menghargai hasil karya orang lain, karna tidak mudah untuk bisa mendapatkan sebuah ide cerita.



WARNING !!!!
Typo masih bertebar dimana-mana, alur cerita yang sedikit maksa, bahasa yang di gunakan juga masih kacau #berapanilaibahasaindonesiamuthor.

Seluruh alur cerita murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan tokoh/karater, plot, thema dll itu hanya kebetulan semata







Apakah perasaan semacam ini pantas untuk kami?
Apakah kami juga pantas merasakannya?



A-Ap-apa, kamu mem-benci mereka?”.




“Aku bukan hanya benci, aku juga ingin membunuh hewan itu dengan tangan ku sendiri.”


“Kau masih berfikir kalau dia itu saudara mu?”.




“Kalian itu berbeda. Apa kamu tidak sadar, TAO”




Eomma salah ! Meskipun kita bersekolah tinggi sekali pun, itu tidak akan merubah kita menjadi manusia normal”.





“Sekali pun kita hidup di tengah-tengah mereka. Kita tetap hewan buas yang mengerikan. Bahkan mereka sudah menganggap kita monster !”






BOY WOLF
CHAP 4




07:00 PM KST

Ujian penerimaan Beasiswa sudah di mulai, Baekhyun terlihat begitu serius mengerjakan soal demi soal di lembar kerja nya. Tao yang dari tadi berdiri di balik jendela ruang kelas itu,  menyungging senyum tipis memperhatikan Baekhyun dari kejauhan. Sepertinya Baekhyun sudah mulai bisa terlihat tenang sekarang, tapi entah kenapa ada sedikit kekhawatiran di  wajah Tao.
∞∞∞∞



Room UKS





Tao tidak langsung pulang, selagi menunggu Baekhyun menyelesaikan ujian nya, Tao sengaja mampir ke UKS sekolah untuk mengobati luka di wajahnya. Sebenarnya luka seperti ini tidak ada sakitnya baginya, tapi dia hanya khwatir kalau nanti Eomma nya sampai melihat luka ini.
Tao mulai mengambil kotak P3K yang di letakan di sudut ruangan itu, setelah membuka kotak obat itu  dia malah terdiam menatap isinya yang sama sekali asing dipenglihatan nya.
‘Botol apa ini? Baunya tidak enak’

Tao mengendus botol obat merah yang di pegang di tangannya.


Sssrrreettt~~



Pintu ruang UKS pun tiba-tiba terbuka, spontan Tao langsung menoleh ke arah pintu.

Dari balik pintu muncul tubuh menjulang milik Chanyeol, dia melambaikan  tangan sambil memasang senyum khasnya.

“Haiii..” Sapa Chanyeol sambil berjalan kearahnya.

Tao hanya mentap datar kearah Chanyeol  tidak menggubris sapa’an nya. 

Sepertinya Chanyeol sudah mulai terbiasa dengan sifat Tao yang satu ini.

“Mau kau apakan obat merah itu?”. Tanya Chanyeol melirik kearah benda yang Tao pegang.

“Bukan urusan mu”. Jawab nya cuek.

Chanyeol mendecak kecil, sampai kapan dia bisa memulai pembicaraan yang baik dengan Tao.

“Heeyy ! Kenapa wajah mu itu?”. Ucap Chanyeol baru sadar melihat ada luka cukup panjang yang menggores pipi Tao sebelah  kanan.

Tao tidak menggubris ucapan Chanyeol, dia masih terlihat serius memperhatikan deretan isi di dalam kotak obat itu. Pasalnya dia sama sekali tidak mengerti mana yang harus dia gunakan lebih dulu untuk lukanya ini. Dia juga sama sekali tidak mengerti dengan perlengkapan medis seperti ini, biasanya setiap terluka dia hanya membiarkan nya begitu saja. Terkadang malah Eomma nya yang mengobatinya,

“Sini biyar aku yang obati”.

Tiba-tiba Chanyeol langsung merampas kotak obat itu dari tangan Tao, sempat ingin menolak tapi Chanyeol terus memaksa Tao untuk tetap tenang.

“Diam, dan duduk saja yang tenang”. Perintah Chanyeol dengan raut wajah serius.

Seperti terhipnotis Tao mengikuti perintah Chanyeol, Tao hanya diam saat Chanyeol sudah mulai membersihkan bekas darah yang sudah mengering di wajahnya.

“Aku tidak tau apa yang sudah kamu lakukan sampai lukanya seperti ini, tapi yang jelas kalau luka ini tidak segera di bersihkan ini bisa menjadi infeksi, Apa kau mengerti !”. Ucap Chanyeol panjang lebar.

Tao hanya membuang wajahnya saat mata mereka mulai bertemu. Chanyeol menghembuskan nafas berat melihat sikap Tao tidak kunjung mempunyai kesan baik kepadanya padahal dia sudah berusaha seramah yang dia bisa.

“Ini sudah selesai”.

Setelah selesai memberi sentuhan plaster luka di wajah Tao, Chanyeol mulai membereskan isi kotak obat itu.

Dia tau setelah ini paling Tao langsung pergi begitu saja seperti yang biasa dia lakukan. Saat Chanyeol kembali berbalik setelah menaruh kotak obat tadi ketempatnya, dia terkejut melihat rupanya Tao masih duduk manis di tempatnya tadi. Chanyeol menatap bingung, tumben Tao masih betah berada di dekat orang yang menurutnya berisik.

“Kau tidak langsung pergi?”. Tanya Chanyeol dengan wajah bingung.

Jujur sebenarnya di dalam hatinya dia senang karna setidaknya pertemuan mereka tidak sesingkat sebelum-belum nya. Tiba-tiba senyum mulai terukir di bibir namja jangkung itu (Tao juga jangkung sihh ??).

“Jam berapa ujiannya selesai ?”. Tiba-tiba Tao membuka suara, ini pertama kalinya Tao memulai percakapan saat sedang bersama Chanyeol.

Chanyeol mengerutkan dahi  ‘Ujian?’. Sedetik kemudian Chanyeol baru sadar kalau Baekhyun sekarang sedang melakaukan ujian beasiswa.  Jadi itu sebabnya dia masih disini

“Mungkin sekitar 15 menit lagi”. Jawab Chanyeol sambil melirik kearah jam tangannya.
∞∞∞



CHANYEOL POV



Walau terlihat dari luar dia itu Cuek dan dingin, tapi sebenarnya dia sangat menyanyangi adiknya. Buktinya dia rela menunggu Baekhyun selesai ujian.

Banyak hal dari dirinya yang membuat aku penasaran,

Pertama.
Tao dan Baekhyun adalah saudara, tapi kenapa mereka terlihat seperti dua orang asing. Dari sifat saja sudah bias di lihat perbedaannya.

Kedua
Apa mungkin mereka itu saudara kembar, selisih umur mereka berdua sangat dekat.

Hhhmm….
Kalau  memang mereka adalah saudara kembar, harusnya ada sedikit saja kemiripan antara mereka. Tapi kenyataanya mereka 100 drajat berbeda.
Ada banyak keganjalan dari mereka, belum lagi kebiasan mereka yang benar-benar bertolak belakang.

Baekhyun menyukai dan tidak merasa tergangu dengan keramaian, sedangkan Tao kebalikannya.

Hey !!
Kenapa aku tiba-tiba penasaran dengan pribadi mereka berdua.


Saat aku sedang asik dengan lamunan ku sendiri mendadak Tao mulai membuka pembicaraan duluan.

“Apa aku boleh mengajukan pertanyaan?” Ucapnya sambil menatap ku serius.

Aku terkejut, apa aku salah dengar atau kepala Tao habis terbentur sesuatu.
Sorry kalau sedikit lebay, hanya saja ini benar-benar sesuatu yang langka, Tao mau memulai pembicaraan dengan ku. Kalian para Readers pasti sudah tau kan bagaimana watak Tao di Chapter-Chapter sebelumnya.

Belum sempat aku menjawab, dia memulai ucapannya lagi. Sepertinya dia tidak butuh jawaban ku untuk pertanyaanya.

“Aku tidak tau apa yang habis kalian bicarakan, tapi aku mohon…..” ucapanya terpotong.

Mata panda itu menatap ku intens, aku sedikit bingung dengan maksud ucapannya.

“Jangan buat Baekhyun menderita.” Lanjutnya dengan raut wajah seperti memohon.

Aku hanya bisa diam, aku tidak tau harus bicara apa, melihat Tao mau berbicara dengan ku saja sudah cukup membuat ku terkejut. Sekarang dia bicara pada ku seperti memohon.

Ada apa ini??

Tao mulai berdiri dari posisinya, dia mulai berjalan perlahan kearah pintu UKS. Tapi baru berapa langkah dia berhenti, seperti ada lagi yang ingin dia katakan, dia hanya menatap kearah ku yang masih terdiam kebingungan lalu berlalu dan menghilang di balik pintu UKS.

Aku tidak tau apa maksud dia berkata seperti itu, tapi yang aku rasa, dia tidak bercanda saat mengatakannya. Terlihat dari ekspresi wajahnya yang serius.

‘Memangnya kenapa dengan Baekhyun? Apa yang salah dengan aku?’

Sebenarnya waktu jam pelajaran terkahir tadi aku hanya berbohong ijin ke Toilet, Sebenarnya aku juga ikut mencari Baekhyun, aku merasa harus ikut serta karna sebelum Baekhyun menghilang kami sempat bercerita di ruangan ini. Tidak ada gelagat aneh waktu itu, hanya saja sepintas aku sempat melihat ada perubahan ekspresi pada wajah Baekhyun.
∞∞∞






-3 HARI KEMUDIAN-





Selama tiga hari ini aku jarang bertemu dengan Baekhyun kalau bukan di kelas saja, selepas dari itu entah itu jam istrahat atau jam olah raga aku nyaris seperti kehilangan jejak Baekhyun. Di kelas pun dia hanya diam saat jam pulang sekolah dia langsung buru-buru bergegas pulang belum sempat aku mau mengajaknya bicara.

Apa benar kejadian 3 hari yang lalu itu karna ulah ku? Tapi apa salah ku, aku merasa tidak pernah menyakiti Baekhyun. Apa mungkin aku ada salah bicara?

Terus-terusan aku memikirkan apa kesalahan ku kepada Baekhyun sampai-sampai membuat ku gila sendiri. Ucapan Tao waktu itu, di tambah perubahan drastis Baekhyun. ‘Ada Apa Ini semua !!’
∞∞∞





AUTHOR POV






Chanyeol hanya duduk diam di bangku taman belakang sekolah, terlihat dia seperti orang depresi. Dia hanya diam dengan tatapan kosong kedepan.

“Hey, Park Chanyeol”. Sapa Wufan yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya.

Chanyeol sedikit terkejut dengan kemunculan Wufan yang mendadak, pasalnya dia tidak mendengar ada orang yang berjalan kearahnya. Atau mungkin karna pikirannya saja yang lagi kacau makanya dia yang tidak sadar kedatangan  Wufan.

Chanyeol mengerutkan dahinya bingung, ini pertama kalinya Wufan mengajaknya bicara. Selain Tao, murid bisu dikelas bertambah satu orang lagi pasalnya Wufan mempunyai sifat yang sebelasduabelas seperti Tao.

Chanyeol hanya menjawab dengan senyuman canggung.

Mungkin dia merasa aneh harus berinteraksi dengan Wufan.

Hmm.. sedikit menggambarkan perasaan Chanyeol yaaa…
Walau Wufan dan Tao itu sifatnya hampir sama, tapi Tao berbeda dengan Wufan. Meskipun Tao orangnya cuek, masa bodoh dan dingin, tapi saat Chanyeol berada atau berinteraksi dengannya Chanyeol merasa nyaman. Berbeda dengan Wufan, sifat boleh sama tapi ada satu yang membedakan Wufan dan Tao.



Aura



Wufan seperti memiliki Aura yang membuat orang-orang merasa takut untuk harus berkomunikasi atau berinteraksi dengannya. Selain tatapannya yang tajam dan dingin, Kharisma Wufan yang lebih dingin membuat siapa saja malas berurusan dengan dia. Begitu juga dengan nya, Wufan sedikit memiliki emosi yang kurang Stabil, pernah waktu itu saat jam pelajaran olah raga, mereka sedang bermain bolasepak. Karna kekurangan anggota Kyungsoo langsung mendatangi Wufan yang dari tadi hanya duduk di salah satu anak tangga.

Bukan nya menyambut baik ajakan Kyungsoo, Wufan malah berdiri lalu mengambil bola yang akan di gunakan mereka bermain dan menghancurkannya hanya dengan sekali cengkraman.

Semua orang disana pun kaget dan tidak percaya, bagaiamana bisa dia menghancurkannya.

“Aku tidak tertarik dengan aktifitas kalian, lebih baik kalian menyingkir”. Ucapnya dingin lalu dengan santainya berjalan meninggalkan Kyungsoo yang nyaris hampir keluar bola matanya karna terkejut.

Berbeda dengan Tao yang lebih bisa bersikap tenang saat mengatasi emosinya. Setidak sukanya Tao terhadap sesuatu, dia tidak pernah melakukan tindakan arogan seperti Wufan.

Sejak saat itu semua murid di sekolah takut jika harus berurusan dengannya, Wufan ibarat seperti Gengster di sekolah, bahkan tidak segan guru pun pernah dia lawan.

Jadi sudah dapat gambaran kan gimana rasanya harus bertemu dengan orang seperti Wufan ini, itu juga yang sedang Chanyeol rasakan saat ini.

“Tidak perlu menatap ku seperti itu, aku bukan mau makan mu”. Wufan sedikit rishi dengan tatapn Chanyeol yang menatapnya aneh.

“Aa~~ Mianhae, Aku cuman sedikit terkejut saja kamu tiba-tiba ada disini”. Karang Chanyeol mencairkan Suasana.

Wufan tersenyum kecil.

“Apa kamu kaget aku sapa seperti ini?”. Tanya Wufan sambil tertawa.

Tidak ada yang lucu tapi dia tertawa (?)

Chanyeol hanya tersenyum aneh, jujur saja dia merasa risih dengan keberadaan Wufan Saat ini. Dia sedang ingin menenangkan pikirannya sendirian. Apa maksudnya mendatangin Chanyeol sekarang ini, Wufan bukan tipe orang yang mau berinteraksi, pastinya hal ini hanya membuang-buang waktunya saja.
Pasti ada maksud tertentu.

“Aku lihat, Baekhyun sepertinya menghindarimu akhir-akhir ini”.

Chanyeol langsung menatap Wufan kaget bercampur bingung, jadi diam-diam dia memperhatikan mereka.

“Bagaimana kau tahu? Lalu apa urusannya dengan mu!”. Tanya Chanyeol penuh selidik.

Wufan menyungging senyum, sekarang aura liciknya mulai muncul.

“Itu hal yang mudah buat aku…”. Jawabnya seperti meremehkan kebingungan Chanyeol.

Chanyeol masih terus menatap Wufan bingung, untuk apa dia membicarakan hal ini dengannya.

“Aku peringatkan kamu, Kalian bukan lawan kami”. Sambung Wufan sambil tersenyum meremehkan.

“Mworago?”. Ulang Chanyeol bingung.

Wufan berdiri dari posisinyanya,

“Tunggu saja, Akan ada tontonan seru sebentar lagi”. Ucapnya sambil berlajan perlahan pergi meninggalkan Chanyeol yang di buat tambah kebingungan.

Chanyeol terlihat seperti berperang dengan pikirannya, belum selesai dia mencerna permohonan Tao waktu itu, masalah Baekhyun, sekarang muncul lagi Ucapan Wufan yang semakin membuat otaknya mau meledak.

“Apa maksudnya semua ini !!!”. Kesal Chanyeol karna tidak bisa menemukan jawaban dari semuanya.
∞∞∞





09:35PM KST





Baekhyun hanya duduk termenung di meja belajarnya, tidak ada niat sama sekali untuk belajar. Wajahnya masih terlihat sedih, dia terus mengingat perkataan Chanyeol waktu itu. Dan setiap mengingat itu Baekhyun rasanya sekarat.

Dia mulai mencintai Namja jangkung itu, Chanyeol lah penyemangatnya untuk terus berusaha menjadi manusia. Mati-matian dia mematikan insting binatangnya jika emosi datang menjalar ke tubuhnya. Jujur saja, Baekhyun tipe orang yang mudah terpancing emosi, jadi tidak heran kalau dia harus berkerja ekstra menahan dirinya agar emosi tidak membutakan pikirannya.

Tapi sekarang, orang yang menjadi penyemangatnya malah menjadi orang yang paling membencinya.

Terlalu asyik dengan lamunanya Baekhyun sampai tidak sadar Ny. Hwang dari tadi memanggilnya di lantai bawah. Di lantai bawah adalah kios bunga milik mereka.

“Baekhyun­-a… apa kau mendengar Eomma, kemari sebentar”. Teriak Ny. Hwang

Dengan malah Baekhyun bangkit dari meja belajarnya, Baekhyun itu tipe anak yang menurut dengan Eomma nya.

“Ini, bisa tolong antarkan pesanan bunga ini, kealamat ini yaa”. Ny. Hwang langsung menyerahkan satu buket Lili putih beserta alamat penerimanya, setibanya Baekhyun di bawah.

Baekhyun menatap Ny. Hwang bingung.

“Hari ini adik mu sedang ada urusan di luar tadi sore dia sudah pergi, jadi tolong yaa”.

Ny. Hwang langsung tau maksud tatapan Baekhyun, karna urusan mengatar pesanan memang Tao yang melakukannya.

“Ini jam 9 lewat Eomma, tidak bisa besok saja mengantarnya?”.
Baekhyun hari ini benar-benar sedang tidak Mood.

”Kata pemesannya bunga itu mau dia berikan ke seseorang malam ini juga, lagi pula dia membayar lebih kok. Besok uang jajan mu Eomma tambah, Eotte??”.  Rayu Ny. Hwang mengajak kompromi.

Dengan wajah cemberut Baekhyun langsung mengambil Sweater coklat miliknya dan langsung bergegas pergi. Dia pergi bukan karna Ny. Hwang mengiming-imingi akan menambahkan Uang jajannya, tapi dia lelah selalu di anggap seperti anak kecil oleh Eomma nya.
∞∞∞





Baekhyun POV





Aku langsung mengambil Sweter ku yang ak letakan di meja kasir saat pulang sekolah tadi dan pergi.

Aku benci setiap Eomma  selalu memperlakukan aku seperti anak kecil, untuk apa di bujuk seperti itu. Memangnya aku seperti Tao, yang setiap melakukan sesuat harus di iming-imingin sesuatu.

Aku memperhatikan alamat rumah pemesan ini, aku merasa tidak asing dengan rute yang aku laluli ini, rasanya aku pernah melewatinya. Ku ikuti terus alamat yang aku pegang ini. Cukup berjalan 20 menit aku langsung menemukan alamatnya. Aku berdiri tepat di depan pagar besar rumah si pemesan.

‘Dia pasti orang kaya’. Batin ku.

Bisa di lihat dari luar saja sudah menandakan si pemilik ini pasti seorang pengusaha atau mentri, pagarnya saja hampir mengalahkan tingginya rumah ku.

Ting Tong~

Aku memencet bel yang ada di sana, ada sekitar 5 menit aku menunggu sambil beberapa kali mengulang memcet belnya, terdengar suara dari arah belnya.

“Siapa yaa?”. Suara berat itu muncul dari speaker bel.

“Saya mau mengantarkan pesan bunga untuk Mr. Park”.
“ Baik, tunggu sebentar”.

Tidak lama pintu pagar raksasa itu terbuka, lalu muncul lagi suara dari arah speaker bel itu (Reader’s paham aja kan maksudnya, itu loh bel-bel yang sering kita liat di dramkor).

“Masuk saja, tunggu di dalam, di luar dingin”. Ucap orang itu dari seberang sana.

Aku mengerutkan dahi bingung, sempat membatin orang ini ramah juga.
Aku melangkah masuk kedalam, setelah di dalam pemikiran ku tentang rumah ini tidak salah. Ini pasti milik seorang kaya raya, baru halamannya saja aku liat sudah sangat luas dan indah.
Sambil menunggu aku melihat-lihat kesekitar rumah ini, halamannya saja bisa muat untuk landasan Halikopter, kolam renang yang luas, belum lagi di ujung sana sepertinya aku melihat seperti lapangan Golf.

Saking kagumnya aku sampai tidak sadar ternyata ada seseorang berdiri tepat di belakang ku.

“Hay, Baekkie…”




DEG !!!





Pikiran ku mendadak buyar, rasa-rasanya tubuh ku seperti tersengat alarin listrik cukup tinggi. Tubuhku mendadak kaku untuk di gerakkan.

Aku hapal suara ini, saking hapalnya hampir setiap hari aku merasa mendengar suara khas ini. Badan ku panas dingin, apa mungkin aku salah mengenali suara.

Tidak mungkin, satu-satunya orang yang memanggil ku Baekkie hanya…

Sebuah tangan besar langsung memaksa ku berputar menghadap kearahnya..





DEG ! DEG ! DEG !





Jantung ku berdetak tidak normal, nafas ku terasa tersumbat oleh sesuatu. Benar, aku tidak salah mengenali suaranya.

Aku masih tidak berani menatap kearahnya, setiap aku melihatnya aku merasa seperti sampah yang tidak berguna, aku tidak pantas untuknya.

“Baekkie-a… lihat aku”. Pintanya dengan suara lembut.

Tidak !!
Aku tidak mau melihatnya, aku masih belum bisa melupakan ucapannya waktu itu. Bagaimana penggambaran dia tentang makhluk seperti ku. Dia menganggap ku monster !!!
Aku harus sadar diri, aku tidak pantas untuk dia.

“Aku kesini cuman mau mengantarkan pesanan ini, aku harus pulang”. Aku langsung menggeletakkan bunga pesanannya dan beranjak pergi tanpa melihat kearahnya.

Kalau boleh jujur, sebenarnya aku senang bisa berada di dekatnya lagi. Tapi di sisi lain, aku harus sadar diri, aku harus tau diri. Sebelum dia tau siapa aku sebenarnya aku harus lebih dulu menghilang dari kehidupannya.

“Tunggu Baek, ada yang mau aku bicarakan”.
Dia berhasil mencegat ku, langkah ku kalah panjang dengan nya.
∞∞∞





CHANYEOL POV




“Aku kesini cuman mau mengantarkan pesanan ini, aku harus pulang”.
Dia meletakan bunga pesanan ku sebarangan lalu melangkah pergi tampa menatap kearah ku.

Padahal aku sudah susah payah mengatur scenario ini dengan Tao agar aku bisa bertemu dengan nya, aku yang meminta bantuan Tao untuk bisa berbicara dengan Baekhyun.

Usaha ku tidak boleh sia-sia, tidak akan aku biyarkan kamu menghindari aku lagi.

Aku langsung bergegas berlari mengejarnya, untuknya dia tidak terlalu laju berlari, Baekhyun memang sedikit payah kalau soal berlari. (Padahlkan Author kasih dia peran Srigala kok masih payah larinya, dasar pendek #dilemparpanciBaekhyun).

“Tunggu Baek, ada yang mau aku bicarakan”.
Ucapku sambil menahannya.

“Pergi ! Aku tidak mau melihat mu lagi”.

Mata ku melotot, kenapa dia tidak mau melihat ku?

Aku memperkuat genggaman ku di lengannya menahannya untuk tidak pergi.

Tiba-tiba aku merasa tubuhnya bergetar,



Hiks..



Dia  menangis

Aku semakin bingung, memangnya aku ada salah apa sampai dia seperti ini. Tubuhnya semakin hebat bergetar, isakannya pun sekarang terdengar jelas. Tanpa aba-aba aku langsung menariknya kepelukan ku, awalnya aku pikir dia akan menolak.

Ternyata tidak.

Dia menangis di pelukanku, tangisannya pun semakin hebat.
Aku hanya bisa mengelus-elus punggungnya. Mencoba menenangkannya.




“Saranghae, Park Chanyeol….”







DEG !















TBC




Alhamdullilah akhirnya selesai juga Chapter 4 nya. Udah kepending berapa tahun yaaa… hehehe #nyengirkuda
Maaf ya, Author hiatus lama bingiitsss…. Padahal udah banyak yang minta chap 4 nya. Dan alhasil di tahun 2016 ini Chap 4 nya rampung #duhlebaynya
Maaf juga buat yang komen-komen kemarin nggak sempat di balas, ekhm.. dikit cerita. Jadi gini… kan Author lagi sibuk Kuliah sambil Kerja, jadi udah jarang banget ngecek WP/Blog. Beda waktu tahun kemarin saya masih jadi pengacara (pengganguran banyak acara). Daah ahh cukup cuap-cuapnya.

Gimana chap 4 nya?? Maaf yahh kalau jelek alur sama ceritanya, soalnya udah laamaaaaaaaaaaa banget baru bisa lanjutin chap4nya, jadi sorry kalau feelnya kurang dapat.
Di chap ini aku mau sedikit angkat karakter Wufan, soalnya di Chap sebelumnya cuman gambaran-gambarannya aja kan hehee..
Terus di chap ini jga aku udah mau mulai banyakin partnya ChanBaek, soalnya kaenya pada gk ikhlas kalau Chan di pisahkan dari Baekhyun wahahaha…
Dan jangan kaget yaahh kalau chap 5nya saya Proteksi alias gembok alias kunci alis Silent Readr’s nggak bisa baca hohohoho #tawaevil.
Untuk mendapatkan PW nya ya gampang kok, cukup komen di setiap Chap FF Boy Wolf.
Bukan sekedar komen yaahh,, harus berupa masukan dan saran yang membangu, supaya kedepanya FF ini bisa lebih bagus lagi dan bisa menghibur kalian semua #padahalabsrutceritanya.
Tidak terima KRITIKAN PEDAS atau UNSUR-UNSUR yang berbau Bhas de el el. Yaa di harapkan ke makluman kalian semua lah, Nulis FF ini butuh konsentrasi yang penuh, suasana hati yang lagi tidak sedang galau, dan pastinya semangat ! jadi mohon kerja samanya yahh Readr’s tercintaaa .
Cukup curcolnya, sampai bertemu di Chap selanjutnya #kisssatu-satu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar