Cast
: Huang Zi Tao, Byun
Baekhyun, Park Chanyeol, Wu Yi Fan
Cemo Cast
: Kyungsoo
Rating : T (aman di komsumsi untuk semua umur (?))
Genre : Tidak tau kategori apa ini Genrenya, tentuin aja sendiri yaa hehehe
Lenght
: Chaptered
Annyeonghaseyo #kikuk
Setelah beraba-abad Hiatus, Akhirnya Selesai juga Chap 4
nya hehe… Terimakasih yang masih setiap sama FF abal ini, nggak mau banyak
ngomong sih, soalnya ntr di bawah udah banyak curhatan saya hahaha…
Saya harap semua masih suka yah sama FF ini, walaupun lama
banget baru aktif lagi. Tetap berikan dukungan kalian untuk FF ini terus
berlanjut yaahh…
.
.
.
.
.
DON’T LIKE
.
.
DON’T READ
.
.
.
[NO PLAGIARISME]
Plagiat/penjiplakan/pengambilan karangan, adalah tindakan
pidana karna mencuri hak cipta. Mari kita sama-sama menghargai hasil karya
orang lain, karna tidak mudah untuk bisa mendapatkan sebuah ide cerita.
WARNING !!!!
Typo masih bertebar dimana-mana, alur cerita yang sedikit
maksa, bahasa yang di gunakan juga masih kacau
#berapanilaibahasaindonesiamuthor.
Seluruh alur cerita murni
dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan tokoh/karater, plot, thema dll
itu hanya kebetulan semata
Apakah perasaan semacam ini pantas untuk kami?
Apakah kami juga pantas merasakannya?
“A-Ap-apa, kamu mem-benci mereka?”.
“Aku bukan hanya benci,
aku juga ingin membunuh hewan itu dengan tangan ku sendiri.”
“Kau masih berfikir kalau dia itu saudara mu?”.
“Kalian itu berbeda. Apa kamu tidak sadar, TAO”
“Eomma salah
! Meskipun kita bersekolah tinggi sekali pun, itu tidak akan merubah kita
menjadi manusia normal”.
“Sekali pun kita hidup di tengah-tengah
mereka. Kita tetap hewan buas yang mengerikan. Bahkan mereka sudah menganggap
kita monster !”
BOY WOLF
CHAP 4
07:00 PM KST
Ujian penerimaan Beasiswa sudah di mulai, Baekhyun terlihat
begitu serius mengerjakan soal demi soal di lembar kerja nya. Tao yang dari
tadi berdiri di balik jendela ruang kelas itu, menyungging senyum tipis
memperhatikan Baekhyun dari kejauhan. Sepertinya Baekhyun sudah mulai bisa
terlihat tenang sekarang, tapi entah kenapa ada sedikit kekhawatiran di
wajah Tao.
∞∞∞∞
Room UKS
Tao tidak langsung pulang, selagi menunggu Baekhyun
menyelesaikan ujian nya, Tao sengaja mampir ke UKS sekolah untuk mengobati luka
di wajahnya. Sebenarnya luka seperti ini tidak ada sakitnya baginya, tapi dia
hanya khwatir kalau nanti Eomma nya sampai melihat luka ini.
Tao mulai mengambil kotak P3K yang di letakan di sudut
ruangan itu, setelah membuka kotak obat itu dia malah terdiam menatap
isinya yang sama sekali asing dipenglihatan nya.
‘Botol apa ini? Baunya tidak enak’
Tao mengendus botol obat merah yang di pegang di tangannya.
Sssrrreettt~~
Pintu ruang UKS pun tiba-tiba terbuka, spontan Tao langsung
menoleh ke arah pintu.
Dari balik pintu muncul tubuh menjulang milik Chanyeol, dia
melambaikan tangan sambil memasang senyum khasnya.
“Haiii..” Sapa Chanyeol sambil berjalan kearahnya.
Tao hanya mentap datar kearah Chanyeol tidak
menggubris sapa’an nya.
Sepertinya Chanyeol sudah mulai terbiasa dengan sifat
Tao yang satu ini.
“Mau kau apakan obat merah itu?”. Tanya Chanyeol melirik
kearah benda yang Tao pegang.
“Bukan urusan mu”. Jawab nya cuek.
Chanyeol mendecak kecil, sampai kapan dia bisa memulai
pembicaraan yang baik dengan Tao.
“Heeyy ! Kenapa wajah mu itu?”. Ucap Chanyeol baru sadar
melihat ada luka cukup panjang yang menggores pipi Tao sebelah kanan.
Tao tidak menggubris ucapan Chanyeol, dia masih terlihat
serius memperhatikan deretan isi di dalam kotak obat itu. Pasalnya dia sama
sekali tidak mengerti mana yang harus dia gunakan lebih dulu untuk lukanya ini.
Dia juga sama sekali tidak mengerti dengan perlengkapan medis seperti ini,
biasanya setiap terluka dia hanya membiarkan nya begitu saja. Terkadang malah Eomma nya yang mengobatinya,
“Sini biyar aku yang obati”.
Tiba-tiba Chanyeol langsung merampas kotak obat itu dari
tangan Tao, sempat ingin menolak tapi Chanyeol terus memaksa Tao untuk tetap
tenang.
“Diam, dan duduk saja yang tenang”. Perintah Chanyeol
dengan raut wajah serius.
Seperti terhipnotis Tao mengikuti perintah Chanyeol, Tao
hanya diam saat Chanyeol sudah mulai membersihkan bekas darah yang sudah
mengering di wajahnya.
“Aku tidak tau apa yang sudah kamu lakukan sampai lukanya
seperti ini, tapi yang jelas kalau luka ini tidak segera di bersihkan ini bisa
menjadi infeksi, Apa kau mengerti !”. Ucap Chanyeol panjang lebar.
Tao hanya membuang wajahnya saat mata mereka mulai bertemu.
Chanyeol menghembuskan nafas berat melihat sikap Tao tidak kunjung mempunyai
kesan baik kepadanya padahal dia sudah berusaha seramah yang dia bisa.
“Ini sudah selesai”.
Setelah selesai memberi sentuhan plaster luka di wajah Tao,
Chanyeol mulai membereskan isi kotak obat itu.
Dia tau setelah ini paling Tao langsung pergi begitu saja
seperti yang biasa dia lakukan. Saat Chanyeol kembali berbalik setelah menaruh
kotak obat tadi ketempatnya, dia terkejut melihat rupanya Tao masih duduk manis
di tempatnya tadi. Chanyeol menatap bingung, tumben Tao masih betah berada di
dekat orang yang menurutnya berisik.
“Kau tidak langsung pergi?”. Tanya Chanyeol dengan wajah
bingung.
Jujur sebenarnya di dalam hatinya dia senang karna setidaknya
pertemuan mereka tidak sesingkat sebelum-belum nya. Tiba-tiba senyum mulai
terukir di bibir namja jangkung itu (Tao juga jangkung sihh ??).
“Jam berapa ujiannya selesai ?”. Tiba-tiba Tao membuka
suara, ini pertama kalinya Tao memulai percakapan saat sedang bersama Chanyeol.
“Mungkin sekitar 15 menit lagi”. Jawab Chanyeol sambil melirik
kearah jam tangannya.
∞∞∞
CHANYEOL POV
Walau terlihat dari luar
dia itu Cuek dan dingin, tapi sebenarnya dia sangat menyanyangi adiknya.
Buktinya dia rela menunggu Baekhyun selesai ujian.
Banyak hal dari dirinya
yang membuat aku penasaran,
Pertama.
Tao dan Baekhyun adalah saudara, tapi kenapa mereka
terlihat seperti dua orang asing. Dari sifat saja sudah bias di lihat
perbedaannya.
Kedua
Apa mungkin mereka itu saudara kembar, selisih umur
mereka berdua sangat dekat.
Hhhmm….
Kalau memang mereka adalah saudara kembar, harusnya
ada sedikit saja kemiripan antara mereka. Tapi kenyataanya mereka 100 drajat
berbeda.
Ada banyak keganjalan
dari mereka, belum lagi kebiasan mereka yang benar-benar bertolak belakang.
Baekhyun menyukai dan
tidak merasa tergangu dengan keramaian, sedangkan Tao kebalikannya.
Hey !!
Kenapa aku tiba-tiba
penasaran dengan pribadi mereka berdua.
Saat aku sedang asik
dengan lamunan ku sendiri mendadak Tao mulai membuka pembicaraan duluan.
“Apa aku boleh mengajukan
pertanyaan?” Ucapnya sambil menatap ku serius.
Aku terkejut, apa aku
salah dengar atau kepala Tao habis terbentur sesuatu.
Sorry kalau sedikit
lebay, hanya saja ini benar-benar sesuatu yang langka, Tao mau memulai
pembicaraan dengan ku. Kalian para Readers pasti sudah tau kan bagaimana watak
Tao di Chapter-Chapter sebelumnya.
Belum sempat aku
menjawab, dia memulai ucapannya lagi. Sepertinya dia tidak butuh jawaban ku
untuk pertanyaanya.
“Aku tidak tau apa yang
habis kalian bicarakan, tapi aku mohon…..” ucapanya terpotong.
Mata panda itu menatap ku
intens, aku sedikit bingung dengan maksud ucapannya.
“Jangan buat Baekhyun
menderita.” Lanjutnya dengan raut wajah seperti memohon.
Aku hanya bisa diam, aku
tidak tau harus bicara apa, melihat Tao mau berbicara dengan ku saja sudah
cukup membuat ku terkejut. Sekarang dia bicara pada ku seperti memohon.
Ada apa ini??
Tao mulai berdiri dari
posisinya, dia mulai berjalan perlahan kearah pintu UKS. Tapi baru berapa
langkah dia berhenti, seperti ada lagi yang ingin dia katakan, dia hanya
menatap kearah ku yang masih terdiam kebingungan lalu berlalu dan menghilang di
balik pintu UKS.
Aku tidak tau apa maksud
dia berkata seperti itu, tapi yang aku rasa, dia tidak bercanda saat
mengatakannya. Terlihat dari ekspresi wajahnya yang serius.
‘Memangnya kenapa dengan Baekhyun? Apa yang salah
dengan aku?’
Sebenarnya waktu jam pelajaran
terkahir tadi aku hanya berbohong ijin ke Toilet,
Sebenarnya aku juga ikut mencari Baekhyun, aku merasa harus ikut serta
karna sebelum Baekhyun menghilang kami sempat bercerita di ruangan ini. Tidak ada
gelagat aneh waktu itu, hanya saja sepintas aku sempat melihat ada perubahan
ekspresi pada wajah Baekhyun.
∞∞∞
-3 HARI KEMUDIAN-
Selama tiga hari ini aku
jarang bertemu dengan Baekhyun kalau bukan di kelas saja, selepas dari itu
entah itu jam istrahat atau jam olah raga aku nyaris seperti kehilangan jejak
Baekhyun. Di kelas pun dia hanya diam saat jam pulang sekolah dia langsung
buru-buru bergegas pulang belum sempat aku mau mengajaknya bicara.
Apa benar kejadian 3 hari yang lalu itu karna ulah ku?
Tapi apa salah ku, aku merasa tidak pernah menyakiti Baekhyun. Apa mungkin aku
ada salah bicara?
Terus-terusan aku
memikirkan apa kesalahan ku kepada Baekhyun sampai-sampai membuat ku gila
sendiri. Ucapan Tao waktu itu, di tambah perubahan drastis Baekhyun. ‘Ada Apa Ini semua !!’
∞∞∞
AUTHOR
POV
Chanyeol hanya duduk diam
di bangku taman belakang sekolah, terlihat dia seperti orang depresi. Dia hanya
diam dengan tatapan kosong kedepan.
“Hey, Park Chanyeol”.
Sapa Wufan yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya.
Chanyeol sedikit terkejut
dengan kemunculan Wufan yang mendadak, pasalnya dia tidak mendengar ada orang
yang berjalan kearahnya. Atau mungkin karna pikirannya saja yang lagi kacau
makanya dia yang tidak sadar kedatangan
Wufan.
Chanyeol mengerutkan
dahinya bingung, ini pertama kalinya Wufan mengajaknya bicara. Selain Tao,
murid bisu dikelas bertambah satu orang lagi pasalnya Wufan mempunyai sifat
yang sebelasduabelas seperti Tao.
Chanyeol hanya menjawab
dengan senyuman canggung.
Mungkin dia merasa aneh
harus berinteraksi dengan Wufan.
Hmm.. sedikit
menggambarkan perasaan Chanyeol yaaa…
Walau Wufan dan Tao itu
sifatnya hampir sama, tapi Tao berbeda dengan Wufan. Meskipun Tao orangnya
cuek, masa bodoh dan dingin, tapi saat Chanyeol berada atau berinteraksi
dengannya Chanyeol merasa nyaman. Berbeda dengan Wufan, sifat boleh sama tapi
ada satu yang membedakan Wufan dan Tao.
Aura
Wufan seperti memiliki
Aura yang membuat orang-orang merasa takut untuk harus berkomunikasi atau
berinteraksi dengannya. Selain tatapannya yang tajam dan dingin, Kharisma Wufan
yang lebih dingin membuat siapa saja malas berurusan dengan dia. Begitu juga
dengan nya, Wufan sedikit memiliki emosi yang kurang Stabil, pernah waktu itu
saat jam pelajaran olah raga, mereka sedang bermain bolasepak. Karna kekurangan anggota Kyungsoo langsung mendatangi
Wufan yang dari tadi hanya duduk di salah satu anak tangga.
Bukan nya menyambut baik
ajakan Kyungsoo, Wufan malah berdiri lalu mengambil bola yang akan di gunakan
mereka bermain dan menghancurkannya hanya dengan sekali cengkraman.
Semua orang disana pun
kaget dan tidak percaya, bagaiamana bisa dia menghancurkannya.
“Aku tidak tertarik
dengan aktifitas kalian, lebih baik kalian menyingkir”. Ucapnya dingin lalu
dengan santainya berjalan meninggalkan Kyungsoo yang nyaris hampir keluar bola
matanya karna terkejut.
Berbeda dengan Tao yang
lebih bisa bersikap tenang saat mengatasi emosinya. Setidak sukanya Tao
terhadap sesuatu, dia tidak pernah melakukan tindakan arogan seperti Wufan.
Sejak saat itu semua
murid di sekolah takut jika harus berurusan dengannya, Wufan ibarat seperti
Gengster di sekolah, bahkan tidak segan guru pun pernah dia lawan.
Jadi sudah dapat gambaran
kan gimana rasanya harus bertemu dengan orang seperti Wufan ini, itu juga yang
sedang Chanyeol rasakan saat ini.
“Tidak perlu menatap ku
seperti itu, aku bukan mau makan mu”. Wufan sedikit rishi dengan tatapn
Chanyeol yang menatapnya aneh.
“Aa~~ Mianhae, Aku cuman
sedikit terkejut saja kamu tiba-tiba ada disini”. Karang Chanyeol mencairkan
Suasana.
Wufan tersenyum kecil.
“Apa kamu kaget aku sapa
seperti ini?”. Tanya Wufan sambil tertawa.
Tidak ada yang lucu tapi
dia tertawa (?)
Chanyeol hanya tersenyum
aneh, jujur saja dia merasa risih dengan keberadaan Wufan Saat ini. Dia sedang
ingin menenangkan pikirannya sendirian. Apa maksudnya mendatangin Chanyeol
sekarang ini, Wufan bukan tipe orang yang mau berinteraksi, pastinya hal ini
hanya membuang-buang waktunya saja.
Pasti ada maksud
tertentu.
“Aku lihat, Baekhyun
sepertinya menghindarimu akhir-akhir ini”.
Chanyeol langsung menatap
Wufan kaget bercampur bingung, jadi diam-diam dia memperhatikan mereka.
“Bagaimana kau tahu? Lalu
apa urusannya dengan mu!”. Tanya Chanyeol penuh selidik.
Wufan menyungging senyum,
sekarang aura liciknya mulai muncul.
“Itu hal yang mudah buat
aku…”. Jawabnya seperti meremehkan kebingungan Chanyeol.
Chanyeol masih terus
menatap Wufan bingung, untuk apa dia membicarakan hal ini dengannya.
“Aku peringatkan kamu, Kalian
bukan lawan kami”. Sambung Wufan sambil tersenyum meremehkan.
“Mworago?”. Ulang
Chanyeol bingung.
Wufan berdiri dari
posisinyanya,
“Tunggu saja, Akan ada
tontonan seru sebentar lagi”. Ucapnya sambil berlajan perlahan pergi
meninggalkan Chanyeol yang di buat tambah kebingungan.
Chanyeol terlihat seperti
berperang dengan pikirannya, belum selesai dia mencerna permohonan Tao waktu
itu, masalah Baekhyun, sekarang muncul lagi Ucapan Wufan yang semakin membuat
otaknya mau meledak.
“Apa maksudnya semua ini
!!!”. Kesal Chanyeol karna tidak bisa menemukan jawaban dari semuanya.
∞∞∞
09:35PM KST
Baekhyun hanya duduk
termenung di meja belajarnya, tidak ada niat sama sekali untuk belajar. Wajahnya
masih terlihat sedih, dia terus mengingat perkataan Chanyeol waktu itu. Dan setiap
mengingat itu Baekhyun rasanya sekarat.
Dia mulai mencintai Namja
jangkung itu, Chanyeol lah penyemangatnya untuk terus berusaha menjadi manusia.
Mati-matian dia mematikan insting binatangnya jika emosi datang menjalar ke
tubuhnya. Jujur saja, Baekhyun tipe orang yang mudah terpancing emosi, jadi
tidak heran kalau dia harus berkerja ekstra menahan dirinya agar emosi tidak
membutakan pikirannya.
Tapi sekarang, orang yang
menjadi penyemangatnya malah menjadi orang yang paling membencinya.
Terlalu asyik dengan
lamunanya Baekhyun sampai tidak sadar Ny.
Hwang dari tadi memanggilnya di lantai bawah. Di lantai bawah adalah kios
bunga milik mereka.
“Baekhyun-a… apa kau
mendengar Eomma, kemari sebentar”.
Teriak Ny. Hwang
Dengan malah Baekhyun
bangkit dari meja belajarnya, Baekhyun itu tipe anak yang menurut dengan Eomma nya.
“Ini, bisa tolong
antarkan pesanan bunga ini, kealamat ini yaa”. Ny. Hwang langsung menyerahkan
satu buket Lili putih beserta alamat penerimanya, setibanya Baekhyun di bawah.
Baekhyun menatap Ny.
Hwang bingung.
“Hari ini adik mu sedang
ada urusan di luar tadi sore dia sudah pergi, jadi tolong yaa”.
Ny. Hwang langsung tau
maksud tatapan Baekhyun, karna urusan mengatar pesanan memang Tao yang
melakukannya.
“Ini jam 9 lewat Eomma, tidak bisa besok saja
mengantarnya?”.
Baekhyun hari ini benar-benar
sedang tidak Mood.
”Kata pemesannya bunga
itu mau dia berikan ke seseorang malam ini juga, lagi pula dia membayar lebih kok.
Besok uang jajan mu Eomma tambah, Eotte??”. Rayu Ny. Hwang mengajak kompromi.
Dengan wajah cemberut
Baekhyun langsung mengambil Sweater coklat
miliknya dan langsung bergegas pergi. Dia pergi bukan karna Ny. Hwang
mengiming-imingi akan menambahkan Uang jajannya, tapi dia lelah selalu di
anggap seperti anak kecil oleh Eomma nya.
∞∞∞
Baekhyun
POV
Aku langsung mengambil Sweter ku yang ak letakan di meja kasir
saat pulang sekolah tadi dan pergi.
Aku benci setiap Eomma selalu memperlakukan aku seperti anak kecil,
untuk apa di bujuk seperti itu. Memangnya aku seperti Tao, yang setiap melakukan
sesuat harus di iming-imingin sesuatu.
Aku memperhatikan alamat
rumah pemesan ini, aku merasa tidak asing dengan rute yang aku laluli ini,
rasanya aku pernah melewatinya. Ku ikuti terus alamat yang aku pegang ini. Cukup
berjalan 20 menit aku langsung menemukan alamatnya. Aku berdiri tepat di depan
pagar besar rumah si pemesan.
‘Dia pasti orang kaya’.
Batin ku.
Bisa di lihat dari luar
saja sudah menandakan si pemilik ini pasti seorang pengusaha atau mentri,
pagarnya saja hampir mengalahkan tingginya rumah ku.
Ting Tong~
Aku memencet bel yang ada
di sana, ada sekitar 5 menit aku menunggu sambil beberapa kali mengulang memcet
belnya, terdengar suara dari arah belnya.
“Siapa yaa?”. Suara berat
itu muncul dari speaker bel.
“Saya mau mengantarkan
pesan bunga untuk Mr. Park”.
“ Baik, tunggu sebentar”.
Tidak lama pintu pagar
raksasa itu terbuka, lalu muncul lagi suara dari arah speaker bel itu (Reader’s
paham aja kan maksudnya, itu loh bel-bel yang sering kita liat di dramkor).
“Masuk saja, tunggu di
dalam, di luar dingin”. Ucap orang itu dari seberang sana.
Aku mengerutkan dahi
bingung, sempat membatin orang ini ramah juga.
Aku melangkah masuk
kedalam, setelah di dalam pemikiran ku tentang rumah ini tidak salah. Ini pasti
milik seorang kaya raya, baru halamannya saja aku liat sudah sangat luas dan
indah.
Sambil menunggu aku
melihat-lihat kesekitar rumah ini, halamannya saja bisa muat untuk landasan
Halikopter, kolam renang yang luas, belum lagi di ujung sana sepertinya aku
melihat seperti lapangan Golf.
Saking kagumnya aku
sampai tidak sadar ternyata ada seseorang berdiri tepat di belakang ku.
“Hay, Baekkie…”
DEG !!!
Pikiran ku mendadak
buyar, rasa-rasanya tubuh ku seperti tersengat alarin listrik cukup tinggi.
Tubuhku mendadak kaku untuk di gerakkan.
Aku hapal suara ini,
saking hapalnya hampir setiap hari aku merasa mendengar suara khas ini. Badan ku
panas dingin, apa mungkin aku salah mengenali suara.
Tidak mungkin,
satu-satunya orang yang memanggil ku Baekkie
hanya…
Sebuah tangan besar
langsung memaksa ku berputar menghadap kearahnya..
DEG ! DEG ! DEG !
Jantung ku berdetak tidak
normal, nafas ku terasa tersumbat oleh sesuatu. Benar, aku tidak salah
mengenali suaranya.
Aku masih tidak berani
menatap kearahnya, setiap aku melihatnya aku merasa seperti sampah yang tidak
berguna, aku tidak pantas untuknya.
“Baekkie-a… lihat aku”. Pintanya
dengan suara lembut.
Tidak !!
Aku tidak mau melihatnya,
aku masih belum bisa melupakan ucapannya waktu itu. Bagaimana penggambaran dia
tentang makhluk seperti ku. Dia menganggap ku monster !!!
Aku harus sadar diri, aku
tidak pantas untuk dia.
“Aku kesini cuman mau
mengantarkan pesanan ini, aku harus pulang”. Aku langsung menggeletakkan bunga
pesanannya dan beranjak pergi tanpa melihat kearahnya.
Kalau boleh jujur,
sebenarnya aku senang bisa berada di dekatnya lagi. Tapi di sisi lain, aku
harus sadar diri, aku harus tau diri. Sebelum dia tau siapa aku sebenarnya aku
harus lebih dulu menghilang dari kehidupannya.
“Tunggu Baek, ada yang
mau aku bicarakan”.
Dia berhasil mencegat ku,
langkah ku kalah panjang dengan nya.
∞∞∞
CHANYEOL
POV
“Aku kesini cuman mau
mengantarkan pesanan ini, aku harus pulang”.
Dia meletakan bunga
pesanan ku sebarangan lalu melangkah pergi tampa menatap kearah ku.
Padahal aku sudah susah
payah mengatur scenario ini dengan Tao agar aku bisa bertemu dengan nya, aku
yang meminta bantuan Tao untuk bisa berbicara dengan Baekhyun.
Usaha ku tidak boleh
sia-sia, tidak akan aku biyarkan kamu menghindari aku lagi.
Aku langsung bergegas
berlari mengejarnya, untuknya dia tidak terlalu laju berlari, Baekhyun memang
sedikit payah kalau soal berlari. (Padahlkan Author kasih dia peran Srigala kok
masih payah larinya, dasar pendek #dilemparpanciBaekhyun).
“Tunggu Baek, ada yang
mau aku bicarakan”.
Ucapku sambil menahannya.
“Pergi ! Aku tidak mau
melihat mu lagi”.
Mata ku melotot, kenapa
dia tidak mau melihat ku?
Aku memperkuat genggaman
ku di lengannya menahannya untuk tidak pergi.
Tiba-tiba aku merasa
tubuhnya bergetar,
Hiks..
Dia menangis
Aku semakin bingung,
memangnya aku ada salah apa sampai dia seperti ini. Tubuhnya semakin hebat
bergetar, isakannya pun sekarang terdengar jelas. Tanpa aba-aba aku langsung
menariknya kepelukan ku, awalnya aku pikir dia akan menolak.
Ternyata tidak.
Dia menangis di
pelukanku, tangisannya pun semakin hebat.
Aku hanya bisa
mengelus-elus punggungnya. Mencoba menenangkannya.
“Saranghae, Park Chanyeol….”
DEG
!
TBC
Alhamdullilah akhirnya selesai juga Chapter 4 nya. Udah
kepending berapa tahun yaaa… hehehe #nyengirkuda
Maaf ya, Author hiatus lama bingiitsss…. Padahal udah
banyak yang minta chap 4 nya. Dan alhasil di tahun 2016 ini Chap 4 nya rampung
#duhlebaynya
Maaf juga buat yang komen-komen kemarin nggak sempat
di balas, ekhm.. dikit cerita. Jadi gini… kan Author lagi sibuk Kuliah sambil
Kerja, jadi udah jarang banget ngecek WP/Blog. Beda waktu tahun kemarin saya
masih jadi pengacara (pengganguran banyak acara). Daah ahh cukup cuap-cuapnya.
Gimana chap 4 nya?? Maaf yahh kalau jelek alur sama
ceritanya, soalnya udah laamaaaaaaaaaaa banget baru bisa lanjutin chap4nya,
jadi sorry kalau feelnya kurang dapat.
Di chap ini aku mau sedikit angkat karakter Wufan,
soalnya di Chap sebelumnya cuman gambaran-gambarannya aja kan hehee..
Terus di chap ini jga aku udah mau mulai banyakin
partnya ChanBaek, soalnya kaenya pada gk ikhlas kalau Chan di pisahkan dari
Baekhyun wahahaha…
Dan jangan kaget yaahh kalau chap 5nya saya Proteksi alias gembok alias kunci alis
Silent Readr’s nggak bisa baca hohohoho #tawaevil.
Untuk mendapatkan PW nya ya gampang kok, cukup komen
di setiap Chap FF Boy Wolf.
Bukan sekedar komen yaahh,, harus berupa masukan dan
saran yang membangu, supaya kedepanya FF ini bisa lebih bagus lagi dan bisa
menghibur kalian semua #padahalabsrutceritanya.
Tidak terima KRITIKAN PEDAS atau UNSUR-UNSUR yang
berbau Bhas de el el. Yaa di harapkan ke makluman kalian semua lah, Nulis FF
ini butuh konsentrasi yang penuh, suasana hati yang lagi tidak sedang galau,
dan pastinya semangat ! jadi mohon kerja samanya yahh Readr’s tercintaaa .
Cukup curcolnya, sampai bertemu di Chap selanjutnya
#kisssatu-satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar