Senin, 03 Maret 2014

FF [YAOI] BOY WOLF ChanBaek | ChanTao | TaoRis | KrisBaek (chap 1)




Judul : Boy Wolf

Cast : Huang Zi Tao, Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Wu Yi Fan, Ny Hwang (OC)

Main Cast : Member EXO

Rating : T (aman)

Lenght : Chaptered

Genre : Sad, Fantasy, AU (kalian tentuin sendiri saja lah *author gebelg XP*)






[WARNING!!!!
Banyak Typo bertebaran, tidak Typo berati tidak sayang #LOH?.
Alur cerita sedikit (sangat) lambat dan menjurus kegaringan. Bahasa sedikit baku author cinta bahasa indonesia yang baik dan benar xp *halah modus lo thor*]



Annyeong ^_^ Yunri imnida *bow sampe tanah (?)* ini efef pertama saya yang alur ceritanya rada laen dari yang biasanya. Pengen aja bikin efef yang rada beda dari biasanya hehehe. Karna ini baru pertama kali saya berani bikin efef yang jauh dari Genre saya, jadi harap di maklumi kalau jelek hehe... Yaudah, dari pada saya banyak ngomong disini mending kita langsung kecerita aja.



HAPPY READING ^_^
.
.
.
.
.
DON'T LIKE, DON'T READ
.
.
.
.
.

[Seluruh alur cerita asli dari pemikiran author sendiri. Jika ada kesamaan cerita/karakter/cast dll itu hanya kebetulan saja ^^]



************************************************************************************


                                                                                BOY WOLF



Pagi ini hujan turun dengan sangat deras di ikuti angin yang cukup kencang.

Seorang wanita paru baya sedang termenung menatap kegaduhan yang di akibatkan hujan dan angin di luar dari balik jendela rumahnya. Dia terlihat sangat kesepian, semenjak kepergian sumainya 2 tahun yang lalu, sejak saat itu dia hanya hidup sendiri.

Sepi....

Tentu saja, selain dia harus kehilangan suaminya. Kesepiannya bertambah parah, mana kala tidak ada seorang anak yang bisa menghiburnya . Sudah hampir 15 tahun menikah tapi keluarga ini tidak memiliki seorang keturunan. Itu yang juga mungkin yang membuat terus merasa kesepian.

Sebenarnya bisa saja dia pindah ke perkotaan, setidaknya disana dia tidak hidup sendirian lagi dan bisa memulai kehidupan baru. Tapi, Bukan dia tidak mau pindah, dia tidak ingin meninggalkan semua kenangan bersama mendiam suaminya. Rumah tua ini terlalu banyak menyimpan kenangan. Setelah menikah kedua pasangan ini memutuskan untuk mengasingkan diri di tengah hutan. Bukan tidak ada maksudnya, sang wanita lebih memilih lelaki pujaanya ketimbang hidup mewah bersama pilihan orang tuanya. Walau hidup mereka jauh dari kesan mewah, tapi mereka menjalaninya dengan bahagia.

Sampai pada suatu hari, hari yang tidak di inginkannya sama sekali. Wanita itu mendapati sang suaminya sudah tidak bernyawa di dalam hutan saat sedang berburu di tengah badai salju.

Semua kenangan itu terus berputar berputar seperti video di ingatannya, Sedang asyiknya dia melamun,

Tiba-tiba.....

Aaaaaaaauuuuuu~

Terdengar lolongan panjang Srigala dari dalam hutan. Aneh! Jarang sekali dia mendengar lolongan srigala sepanjang itu. Dan tidak lama, seperti samar-samar terdengar suara tangisan bayi dari arah halaman depan.
Awalnya dia pikir itu hanya halusinasinya karna suaranya teredam oleh suara hujan dan angin yang cukup kencang malam itu. Tapi makin lama tangisan itu semakin terdengar nyaring dan nyata di indra pendengarannya . Wanita paru baya itu pun langsung bergegas beranjak menuju kearah pintu rumahnya untuk lebih memastikan.

Dan, benar saja...

Betapa terkejutnya dia melihat ada dua bayi lucu tergeletak begitu saja di depan pintu rumahnya tanpa sehelai pakaian yang membalutnya, padahal cuaca saat ini cukup dingin.Melihat kondisi bayi yang hampir kedinginan wanita itu pun buru-buru membawanya masuk.

Setelah di dalam rumah.

Wanita paru baya itu langsung menghangatkan kedua bayi itu dengan selimut yang tebal.

"Siapa yang tega membuang bayi se lucu ini". Ucap wanita itu sambil mengusap-usap lembut kepala kedua bayi malang ini.

Karna usapan lembut penuh kasih sayang dari wanita itu, akhirnya kedua bayi itu pun tertidur.

Tess...

Tanpa sadar air mata wanita itu terjatuh. Hampir 15 tahun hidup tanpa memiliki anak, sekarang sepertinya tuhan mendengar doa nya.

"Aku akan merawat kalian. Kalian jangan takut lagi, kita bertiga akan hidup bersama. Aku akan melindungi kalian, anak ku".

Tiba-tiba di luar terdengar lagi lolongan dari srigala yang lumayan panjang, lolongan srigala itu terdengar cukup menyedihkan Seperti dia sedang menangis, karna suaranya sangat memilukan.

"aku akan memberi kalian nama. Hwang Baekhyun dan Hwang Zi Tao".




                                                                                          *****





5 Tahun kemudian


"Eomma~ Eomma~ Tao-ei.. Tao-ei Eomma.." teriak baekhyun kecil sambil berlari menuju dapur.

"Kenapa lari-lari". Ucap wanita yang di panggilnya eomma.

Baekhyun kecil sedikit mengatur nafasnya sebelum bicara.

"Tao-ei eomma..." ucapnya terputus karna nafasnya yang masih tidak karuan.

Wanita itu tersenyum melihat tingkah anaknya yang satu ini. Baekhyun memang sangat agresif, beda dengan adiknya yang lebih pendiam.

"Tao-ei kenapa? Kalian nggak berantem lagi kan?". Tanya wanita itu kini sambil jongkok untuk bisa menyamakan tubuh mungil baekhyun.

"Anyio! Tao-ei membunuh seno". Ucap Baekhyun dengan mimik wajah serius tapi tetap saja terkesan polos dan lucu.

Seno itu anjing peliharaan mereka sejak 2 tahun yang lalu. Dan sejak 2 tahun itulah seno selalu menjadi teman bermain baekhyun dan Tao. Karna mereka hidup di tengah hutan, Ny Hwang takut kalau Baekhyun dan Tao bosan karna anak seusia mereka sangat aktif-aktifnya bermain dengan teman-teman sebayanya. Sedang kan mereka sendiri tinggal di tempat yang jauh dari keramaian, makanya ny Hwang mau memeliharanya.

"Baekhyun, tidak bohongkan?". Tanya ny Hwang cemas.

Baekhyun mengangguk. Dia langsung menarik tangan eommanya untuk mengikuti langkah mungilnya.


                                                                                          ******


Sesampainya di halaman depan. Terlihat Tao sedang berdiri di depan kandang Seno. Ny Hwang pun langsung berlari mendekati Tao.

Tiba-tiba ny. Hwang kaget melihat tubuh anjing itu terkapar dengan bekas cakaran cukup dalam sampai-sampai merobek perut anjing itu.
Di sampingnya, Tao hanya diam melihat kearah Seno, tidak ada luka apapun di tubuhnya selain bercak darah di tangan kanannya. Terlihat dia seperti sedang shock dan ketakutan.

Ny. Hwang tidak percaya dengan semua kejadian yang di lihatnya. Bagaimana bisa ada binatang yang masuk, sedangkan dari dulu jarang ada binatang buas yang bisa masuk ke perkarangan rumah mereka. Dengan hati-hati dia ingin bertanya pada Tao, tapi belum sempat dia berbicara tiba-tiba Tao membuka suaranya.

"M-mian".

Hanya itu yang keluar dari bibirnya. Dia terlihat sangat ketakutan.

Ny. Hwang langsung memeluk Tao erat.

"Anyi, Tao tidak salah. Seno mati karna di gigit binatang buas. Kalau begitu kita masuk aja, arrachi". Ucap ny Hwang menenangkan Tao. Padahal dia sendiri tidak tau apa yang membuat Seno sampai mati seperti itu.

Ny. Hwang berjalan sambil menuntun tubuh mungil itu menuju kedalam rumah. Dari dalam rumah, Baekhyun hanya diam sambil menatap Tao tajam.

"Baekhyun ayo masuk, tutup pintunya diluar banyak binatang buas". Perintah ny. Hwang kepada Baekhyun.


                                                                                          ******


Ny. Hwang memberi teh hangat untuk Tao yang masih terlihat sangat shock dan ketakutan. Entah apa yang membuat dia jadi seperti itu.

Baekhyun menatap Tao dengan tatap tajam dan tidak suka, mungkin dia marah.

"Sudah Baekhyun, besok eomma akan carikan pengganti Seno". Ucap ny Hwang mengetahui kemarahan Baekhyun.

"Pembunuh".

Tiba-tiba Baekhyun membuka suaranya. Ny Hwang langsung menatap ke arah Baekhyun tidak percaya. Bagaimana mungkin dia bisa bicara seperti itu.

"Baekhyun-a!!! ". Bentak Ny Hwang tidak suka dengan ucapan Baekhyun barusan.

Baekhyun diam dan memasang wajah marah.

"Sudahlah, eomma akan mencari anjing baru lagi untuk kalian. Jangan sedih lagi ya".

Ny Hwang mencoba menenangkan Tao dan Baekhyun. Tao hanya diam sambil tangannya memeras-meras ujung bajunya. Terlihat dia masih sedikit ketakutan.

Ny Hwang pun langsung beranjak dari tempatnya menuju arah dapur karna memang ini sudah jam makan malam.

Setelah Ny Hwang pergi, Baekhyun kembali menatap kearah Tao. Tapi kali ini tatapannya sangat tajam dan buas, tiba-tiba saja bola mata Baekhyun berubah menjadi merah darah cakar dan taring pun muncul begitu saja.

Baekhyun langsung melompat ke meja makan dia tidak bersikap seperti manusia pada umumnya. Tao hanya menatap tegang Baekhyun, aneh dia tidak takut dengan perubahan drastis dari saudaranya itu.

                                                                                          *****


Setelah selesai menyiapkan masakannya Ny Hwang kembali ke meja makan untuk memanggil anaknya makan. Tapi dia mendengar ada kegaduhan dari arah sana, perasaan Ny Hwang pun mulai tidak enak.

Betapa terkejutnya Ny Hwang kursi, meja dan prabotan lainnya berantakan kemana-mana. Pot-pot bunga di dalam rumah pun habis pecah dan berserakan di lantai. Siapa yang sudah melakukan semua ini?

Ggggggrrrrr~
Gggggrrrrr~
Ggggggrrrrr~


Tubuh Ny Hwang menegang dan bergidik ngeri saat tiba-tiba dia mendengar seperti suara erangan binatang buas di belakangnya. Dengan perlahan dia membalikantubuhnya, dan betapa terkejutnya Ny Hwang mendapati seekor tidak, tapi dua ekor srigala berada didalam rumahnya.

Kedua srigala itu tidak menghiraukan keberadaan Ny Hwang disana. Mereka pun mulai berkelahi saling mencakar dan menggigit. Mereka saling mengejar dan menghancurkan apapun yang mereka lewati. Ny Hwang hanya bisa diam, tidak ada yang bisa dia lakukan. Sekilas dia seperti mengenal kedua binatang itu.

Cukup lama kedua ekor srigala itu berkelahi sampai pada akhirnya salah satu dari mereka berhasil melarikan diri dan bersembunyi di dalam toilet.

Setelah merasa cukup aman Ny Hwang memberanikan diri berjalan kearah dapur untuk melihat apakah srigala itu sudah pergi. Tapi, bukan srigala yang dia lihat. Melainkan tubuh mungil Baekhyun yang di penuhi luka bekas cakar.

Ny Hwang terkejut bukan main, bagaimana mungkin srigala yang dia lihat tadi itu anaknya sendiri. Masih tidak percaya Ny Hwang memberanikan diri membuka pintu toilet dimana srigala satunya tadi bersembunyi. Dia yakin srigala itu tidak bisa kabur keluar karna tidak ada jendela didalam sana.

Sret~

Kali ini Ny Hwang kembali di buat terkejut, bukan srigala yang dia lihat, tetapi hanya ada Tao dengan luka-luka yang sama seperti Baekhyun. Ny Hwang langsung jatuh kelantai, rasanya tubuhnya mati rasa, dia masih tidak percaya kalau ternyata kedua anak ini bukan manusia biasa.


                                                                                          *****


Semenjak kejadian itu, kami memutuskan untuk pindah rumah dan tinggal di perkotaan. Waktu itu Eomma terlihat berat untuk meninggalkan rumah kami yang dulu, tapi Eomma bersikeras ingin merubah kami. Eomma mungkin berpikir jika kami tinggal bersama manusia, kami juga bisa hidup seperti mereka.



                                                                                          BOY  WOLF




7 tahun kemdian.


Sekarang Baekhyun dan Tao sudah beranjak dewasa dan bersekolah di salah satu sekolah cukup terkenal di seoul.

Tidak mudah membujuk mereka untuk mau bersekolah, apalagi Tao. Tao sangat tidak suka dengan keramaian apalagi harus berinteraksi dengan banyak orang asing. Tao lebih suka berada dirumah bersama Eommanya membantu mengantar bunga.Tapi Ny Hwang bersikeras tetap memaksa anak-anaknya untuk bersekolah walau terkadang Tao suka malas untuk turun ke sekolah. Berbeda dengan Baekhyun, awalnya dia memang tidak suka sekolah dan berinteraksi dengan orang banyak. Tapi makin lama dia makin terbiasa dan mulai menyukai kehidupan barunya.


                                                                                          *****



"Pagi eomma". Sapa Baekhyun pada Ny Hwang yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi juga, suruh adik mu cepat sarapan nanti dia terlambat". Ucap Ny Hwang sambil menuangkan susu hangat untuk Baekhyun.

"Dia tidak mau sekolah lagi". Jawab Baekhyun santai sambil meminum susunya.

Ny Hwang menghela nafas, Tao masih tidak berubah padahal sekarang dia sudah duduk di kelas 2 sekolah tinggi. Tapi kebenciannya dengan sekolah masih sama saat pertama kali dia duduk di sekolah dasar dulu.

"Baekhyun-a, harusnya kamu sebagai hyung nya memberitahu Tao".

"Aku sudah memberitahu, tapi dia tidak mau dengar". Balas Baekhyun.

"Tapi Baekhyun..."

"Sudahlah eomma, nanti kalau dia mau sekolah dia bakal turun sendiri kok. Lagian percuma juga dia sekolah kalau kerjaannya cuman tidur di kelas".

Ny Hwang hanya bisa diam. Bukan kali ini saja Tao membuat ulah, waktu masih SMP dia hampir di keluarkan karna sering membolos dan tidak pernah mengerjakan tugas-tugasnya. Tapi Ny Hwang tidak mau menyerah, dia mau merubah kedua anaknya untuk bisa hidup seperti manusia pada umumnya.

"Aku berangkat dulu, annyeong eomma".

Baekhyun pun langsung bergegas pergi.

'Kenapa Tao sangat berbeda dengan Baekhyun. Apakah mereka bukan saudara kandung?' Batin Ny Hwang.


                                                                                          *****


KLEK~


Tao langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Sebenarnya dia sudah bangun dari tadi.

"Tao-ei, irreona! Kamu tidak sekolah?"
Ny Hwang mencoba membangunkan Tao. Tapi Tao hanya diam didalam selimutnya.

Ny Hwang pun berjalan mendekati tempat tidur Tao dam duduk disampingnya.

"Eomma tau kamu tidak tidurkan?". Ucap Ny Hwang lagi sambil mengelus tubuh Tao dari balik selimut.

"Tao-ei, eomma sudah semakin tua. Sebelum eomma meninggal, eomma cuman mau melihat kedua jagoan eomma bisa menjadi orang sukses dan memiliki keluarga".

Tanpa sadar air mata Nya Hwang jatuh saat bicara seperti itu.

"Tapi sebelum kalian menjadi orang sukses kalian harus bersekolah. Sekolah itu sangat penting, apa Tao-ei mengerti? Dengan sekolah, kita bisa mendapat ilmu, dan juga teman baru. Sekolah itu menyenangkan"

"Mungkin menurut mu sekolah itu sangat membosankan, tapi coba kamu lihat hyung mu, dia sangat senang pergi kesekolah. Karna di sekolah ada banyak hal baru yang belum pernah dia tau. Belum lagi kalau kamu...."

"Eomma". Potong Tao

"Wae Tao-ei?". Tanya Ny Hwang.

Tao membuka selimut yang menutupi kepalanya.

"Aku mau mandi, tapi eomma menduduki selimut ku. Aku jadi tidak bisa keluar". Ucap Tao

Ny Hwang terlihat kikuk mendengar ucapan Tao barusan tapi sedetik kemudian senyuman lebar mengembang di bibirnya. Rupanya Tao mau menuruti ucapannya.

"Baiklah eomma mau kebawah dulu. Mandi yang cepat ya nanti kamu terlambat".

Setelah mengucapkan itu Ny Hwang pun kembali kedapur dengan senyuman senang.



                                                                                          *****


- Di sekolah -


Teeeng... Teeeng...


Lonceng sudah berbunyi itu artinya pelajaran pertama pun akhirnya selesai juga. Sekarang giliran pelajaran olahraga seluruh murid berhamburan keluar kelas karna hari ini mereka akan mengambil nilai diluar.

"Yaak ~ Hwang Zi Tao. Kau tidak ikut keluar?" Tanya Xiumin teman sekelasnya.

"Anyio, aku sedang malas". Jawab Tao sambil memasang posisi untuk siap-siap tidur.

"Tapi hari ini kita mau mengambil nilai lari. Kamu bisa kena marah lagi kalau tidak ikut". Ucap Xiumin memperingati Tao.

"Gwenchana". Balas Tao lalu mulai memejamkan matanya.

Xiumin hanya geleng-geleng melihat sifat Tao. Dia tidak pernah peduli dengan apa pun, jauh berbeda dengan saudaranya yang sangat aktif.


Cukup lama Tao tertidur dikelas sampai akhirnya ada seseorang yang membangunkannya.

"Ahh~ permisi"

Tao membuka perlahan matanya, tiba-tiba berdiri seorang namja yang belum pernah dia lihat wajahnya.

"M-mian membangunkan mu. Aku cuman mau tanya, apa ini betul kelas Jung senseonim?" Tanya namja itu kepada Tao.

Tao menatap sebentar kearah namja itu lalu tanpa manjawab pertanyaan namja didepannya dia hanya menolehkan wajahnya kearah jendela kelas, terlihat anak-anak kelas sedang asyik melakukan olahraga diluar. Namja itu pun mengikuti arah pandang Tao, dan dia langsung mengerti maksudnya. Jung sem memang guru olahraga di sekolah ini,ternyata dia tidak salah kelas.

"Ahh.. ne, gomawo. Perkenalkan nama ku Park Chanyeol, aku murid baru. Tapi tadi aku di..."

Belum selesai Chanyeol bicara Tao langsung bangkit dari tempatnya dan berjalan kearah luar entah dia mau pergi kemana. Chanyeol mengerutkan dahi bingung , dia hanya diam sambil menatap tubuh Tao yang semakin menjauh.


                                                                                          *****


Pelajaran olahraga pun akhirnya selsai, satu persatu murid kelas 2-2 berdatangan. Semuanya terkejut karna ada orang asing di dalam kelasnya, Chanyeol hanya menyapa sambil tersenyum lebar.

"Baek, besok kita main game online lagi ya aku masih penasaran". Ucap Lay

"Tapi... bukannya besok kita ada kelas tambahan?". Balas Baekhyun.

"Ahh~ kita bolos aja"

"tidak mau! "

"ayolah baek.. ayolah".

Baekhyun memang tergolong murid yang cukup cerdas di kelas tidak heran banyak yang meragukan Tao adalah adik nya. Sesampainya dia di dalam kelas Baekhyun terkejut karna melihat ada orang yang tidak dia kenal menduduki kursinya.

Baekhyun berjalan menghampiri orang itu, saat sudah dekat Baekhyun baru sadar namja itu cukup tampan sampai-sampai Baekhyun lupa dengan niatnya tadi.

"Baekhyun-a! Hwang Baekhyun". Panggil Lay menyadarkan Baekhyun.

"Aahh... m-mian itu kur-kursi ku". ucap Baekhyun gugup, baru kali ini Baekhyun merasakan detak jantungnya berdebar 2x lipat.

"Benarkah? Mian, aku tidak tau". Jawab Chanyeol lalu berdiri dari tempatnya.

"Gwenchana". Balas Baekhyun lalu duduk di bangakunya, wajahnya merah padam. Entah apa yang dia rasakan sekarang.


                                                                                          *****


Chanyeol pun selesai mengenalkan diri didepan kelas, Chanyeol sesekali mencuri pandang kearah bangku kosong milik Tao. Dia heran sampai pelajaran di mulai Tao belum juga kembali.

"Oh Sehun, kemana Tao?" Tanya kim seonsemin kepada Sehun yang memang duduk di depan bangku Tao.

"Aku tidak tau, sem" jawabsehun.

Baekhyun baru sadar kalau Dongsaengnya itu tidak masuk pelajaran lagi. Baekhyun hanya memutar bola matanya jengah. Pasti sekarang giliran dia yang di tanya.

"Hwang Baekhyun, dimana adik mu? Kenapa sudah jam pelajaran, tapi dia belum masuk?".

'jadi mereka kakak-adik' batin Chanyeol.

"Aku juga tidak tau, sem". Jawab Baekhyun malas.

Dia heran kenapa setiap kekacauan yang Tao lakukan harus menyeret-nyeret nama dia juga.

"Anak itu tidak ada berubah. Ekhm~ baiklah Chanyeol kamu duduk di kursi depan itu".

Chanyeol hanya mengangguk lalu berjalan menuju kursi barunya, sebelum duduk dia masih sempat melirik kearah kursi Tao dibelakang.

"Kalau nanti Tao sudah kembali kekelas suruh dia keruangan saya".

Baekhyun hanya memasang wajah kesal.



                                                                                          *****


Jam istirhat pun tiba, Chanyeol berniat untuk berkeliling sambil mengenal seluk-beluk sekolah barunya.

Sesampainya di halaman belakang dia tidak sengaja melihat orang yang pertama kali di lihatnya di kelas tadi sedang bermain dengan anjing kecil.

"Rupanya kamu dari tadi disini?". Ucap Chanyeol membuat Tao terkejut dan menoleh kearahnya.

Dia langsung meletakkan anak anjing itu lalu ingin beranjak pergi. Tapi Chanyeol menahannya.

"Kita belum sempat kenalan". Chanyeol langsung mengulurkan tangannya kearah Tao. Tapi bukan balas menyambut tangan Chanyeol, Tao hanya menatap datar Chanyeol.

Chanyeol kembali mengerutkan dahinya bingung.

"Apa tangan ku ada kumannya?" Gurau Chanyeol mencoba mencairkan suasana.

Tao tidak sedikit pun tertawa dengan gurauannya.

"Urus saja urusan mu". Ucap Tao dingin lalu pergi meninggalkan Chanyeol yang terbingung-bingung. Ini kah kesan pertama yang Tao berikan? Tapi kenapa malah justru membuat Chanyeol semakin ingin tau sosok Tao lebih jauh, dia merasa Tao cukup menarik.

Setelah Tao berjalan cukup jauh, Chanyeol menolehkan pandangannya kearah anak anjing tadi.

"Hei anjing kecil, apa dia juga bersikap dingin sama kamu waktu pertama kali bertemu?" Ucap Chanyeol sambil mengendong anak anjing itu.



                                                                                          *****


Tao asyik melamun sambil menatap kearah luar jendela. Tiba-tiba Baekhyun berjalan kearahnya.

"Darimana aja kamu?". Tanya Baekhyun ketus.

Tao tidak menjawab, dia lebih memilih tidur dari pada harus mendengar ocehan dari hyung nya lagi. Tao sebenarnya tidak suka dengan keramaian dan kebisingan. Menurutnya orang-orang yang dia temui itu sangat berisik. Dia paling tidak suka kalau harus berlama-lama berbicara dengan orang lain tidak terkecuali hyung nya sendiri. Itu sebabnya dia lebih suka berbicara secukupnya saja.

"Jawab aku Tao!". Ucap Baekhyun dengan suara keras.

Seketika kelas yang tadinya ramai mendadak menjadi sunyi. Semua pandangan murid kelas kini tertuju kepada kedua kakak-adik itu. Ini pertama kalinya Baekhyun berani membentak Tao.

Tao masih tidak mau menjawab, Baekhyun hampir kehilangan kesabaran. Kenapa Tao selalu membuat masalah di sekolah, sebagai hyung Baekhyun selalu menanggung beban dari ulah sang adik. Entah itu tidak turun selama berhari-hari, atau tidur di kelas saat jam pelajaran, dan sekarang membolos di jam pelajaran. Kapan adiknya itu akan berubah, Baekhyun terlalu lelah harus terus-menerus menasehatinya.

"Baik! Kamu tidak mau menjawab . Aku akan laporkan ini ke Eomma, akan aku adukan semua kekacauan yang su..."

"Berhenti menjadi pecundang! Sampai kapan kamu mau seperti ini ". Potong Tao sambil menatap tajam kearah Baekhyun.

Semua murid terkejut bukan main, selama mereka mengenal Tao baru kali ini dia berbicara seperti itu. Biasanya dia hanya berbicara seperlunya saja.

Baekhyun tidak percaya dengan perkataan adiknya. Apa dia seperti ini karna dia tidak mau hidup normal seperti manusia. Ingin rasanya Baekhyun mengadiahi tinjuan kewajah Tao, tapi itu sama saja akan memancing emosi mereka. Sedangkan mereka tau jika emosi mereka tidak stabil tampa mereka sadari tubuh mereka bisa berubah tanpa bisa di kontrol.

Lebih baik sekarang mengalah saja, Baekhyun tidak mau membuat teman-teman sekelasnya mengetahui kalau dia dan Tao bukan seperti manusia normal. Baekhyun memilih pergi sambil mengatur emosinya, dia mulai sadar cakar-cakar dikukunya mulai tumbuh, dia harus segera pergi sebelum ada yang menyadarinya.

Tao hanya menatap datar kepergian Baekhyun. Dia tau kakaknya itu akan segera berubah karna emosinya. sebenarnya Tao juga sama. Cakar-cakar tajam sudah tumbuh di kuku nya, tapi dengan santai dia hanya memasukkan kedua tangannya ke saku celananya lalu kembali bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.


                                                                                          *****


Semenjak kejadian 7 tahun yang lalu aku memiliki emosi yang tidak stabil. Itu membuat ku harus bekerja ekstra menahan diriku sendiri, aku takut kalau harus melukai orang lain lagi karna ini.


                                                                                          BOY WOLF


Ny Hwang tersenyum senang saat melihat Tao ikut membatu dirinya menyirami bunga-bunga di kiosnya. Semenjak kepindahan mereka kesini, Ny Hwang membuka kios bunga kecil di samping rumahnya. Dia masih ingat suaminya dulu sangat suka menanam bunga.

Ini pertama kalinya Tao mau seperti ini. Biasanya dia hanya membantu mengantar pesanan itu pun harus di suruh terlebih dulu. Tapi, kali ini tampa Ny Hwang suruh Tao melalukannya sendiri. Ini kabar baik, selama ini Tao tidak pernah peduli dengan apapun.

"Kamu juga harus memberinya pupuk, ini ambil". Ucap Ny Hwang lalu menyerahkan sekantung plastik berisi pupuk.

Tao hanya menatap bingung.

Ny Hwang langsung mempraktekan caranya, Tao terlihat serius memperhatikan Eommanya. Tiba-tiba Baekhyun muncul dari arah pintu, awalnya Baekhyun sedikit kaget melihat Tao mau melakukan pekerjaan manusia. Tapi dia pikir itu mungkin perintah Eommanya.

"Kamu sudah pulang, cepat kesini. Coba kamu lihat Tao sepertinya memiliki bakat berkebun. Dia sepertinya sudah mulai dewasa".

Ny Hwang terlihat begitu senang dan bangga melihat perkembangan Tao. Walau sebenarnya yang dia lakukan hanya hal sepele. Tapi Tao itu berbeda dengan Baekhyun, instingnya sebagai binatang masih sangat kuat. Itu yang membuatnya tidak pernah mau melakukan aktifitas seperti manusia normal.

Baekhyun hanya tersenyum kecut.

"Cepat ganti baju mu terus antarkan pesanan bunga itu ke..."

Ny Hwang berhenti bicara saat di lihatnya kedua anaknya saling beradu pandang. Ny Hwang tiba-tiba teringat kejadian waktu itu. Dia tau tidak lama anaknya ini akan kembali kewujud aslinya dan mulai berkelahi seperti waktu itu.

"Baek..." panggil Ny Hwang lemah.

Baekhyun terlihat begitu marah sampai-sampai bola matanya berubah menjadi merah darah.

"Apa maksud ucapan mu di kelas tadi! ". Baekhyun mulai membuka suaranya.

Tao tidak menjawab dan malah menyibukan diri dengan menyirami bunga-bunga itu. Ny Hwang tau sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Jangan pura-pura tidak mendengar ! Kalau berani jawab aku, brengsek"

"Hwang Baekhyun! ".

Ny Hwang tidak suka anaknya berkata kasar seperti itu.

Tao masih tidak mau menjawab, dia lebih memilih untuk sibuk menyirami tanaman-tanaman ini dari pada harus meladeni kakaknya.

"Sudah Baek. Sebaiknya kamu pulang saja, nanti kita bicara di..."

"Shiro! Aku mau tau apa maksud dia bicara seperti itu di depan anak-anak".

Walau sebenarnya Ny Hwang tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, tapi sepertinya Tao sudah melakukan hal yang buruk sampai membuat Baekhyun seprti ini.

Merasa Tao tidak memperdulikannya membuat Baekhyun kehilangan kesabaran, cakar-cakar tajam sudah tumbuh di kuku Baekhyun, wajahnya pun perlahan ditumbuhi bulu, taring-taring tajam mulai tumbuh. Ny Hwang yang melihat perubahan Baekhyun sadar kalau kejadian 7 tahun yang lalu akan terulang lagi.

"JAWAB AKU BRENGSEK! ".

Saat Baekhyun ingin lompat menerjang Tao dengan sigap Ny Hwang melindungi tubuh Tao dan tampa bisa di hindari. Cakar-cakar tajam Baekhyun langsung menembus lengan dan bahu Ny Hwang, cakar Baekhyun menancap cukup dalam sampai-sampai hampir menenai tulang Ny Hwang. Darah segar mengalir sangat deras, sudah tidak bisa dibayangkan bagaimana rasanya.

Ny Hwang meronta kesakitan, Baekhyun baru sadar ternyata ada Eommanya yang melindungi Tao. Dengan cepat Tao langsung mendorong tubuh Baekhyun membuat nya terlempar menghantam pot-pot bunga.

Ny Hwang masih meringis kesakitan, melihat Eommanya kesakitan membuat Tao ingin membalas perbuatan Baekhyun, tapi tangan Ny Hwang menggenggam erat lengan Tao sambil menatap Tao seperti bilang 'jangan Tao'.

Baekhyun terlihat shock, bagaimana mungkin eommanya malah melindungi Tao.

Tao langsung menggendong Ny Hwang kepunggungnya lalu membawanya pulang untuk mengobati lukanya. Saat melewati Baekhyun, Tao berhenti sejenak.

"Coba kamu liat diri mu di depan cermin. Betapa mengerikannya kamu, sampai kapan pun kamu tidak akan bisa merubah garis tadir". Ucap Tao lalu pergi meninggalkan Baekhyun begitu saja. Ny Hwang hanya bisa menangis tertahan di punggung Tao, itu bukan karna luka ini. Tapi dia sadar sekeras apa pun usaha dia ingin merubah kedua anaknya. Tetap saja dia tidak bisa merubah takdir yang sudah di gariskan kalau kedua anaknya adalah manusia setengah srigala.

                                                                                          *****


Sejak kejadian itu Eomma terlihat masih takut kalau berdekatan dengan kami. Tentunya dia trauma, bagaimanapun kami tetap memiliki insting membunuh seperti binatang. Mungkin Eomma takut kalau suatu hari kami akan membunuhnya dengan cakar dan taring kami. Tapi sebenarnya kami juga memiliki perasaan sama seperti manusia, kami juga bisa tertawa, sedih bahkan jatuh cinta.

Lalu, suatu malam aku tidak sengaja mendapati eomma sedang menangis sambil memeluk sebuah bingkai foto. Aku mendengar dia ucapannya , sebenarnya aku sudah tau lama kalau maksud eomma pindah dan menyuruh kami untuk sekolah karna dia ingin kami bisa hidup seperti manusia normal. Tapi setelah kejadian itu, Eomma mulai sadar kalau usahanya sia-sia.

Aku langsung mendatangi eomma, aku berjanji tidak akan membuat eomma menangis lagi, aku akan mencoba menjadi seperti manusia normal walau sebenarnya aku tidak yakin dengan ucapan ku sendiri. Tapi setidaknya aku mau menyenangkan hati Eomma, mungkin cuman ini yang bisa aku lakukan sebagai ucapan terimakasih sudah mau merawat kami.


                                                                                          *****

Seiring berjalannya waktu semua kembali seperti semula. Tapi tetap saja, setiap melihat luka itu aku merasa sangat bersalah. Tapi Eomma selalu berkata tidak apa dan kami tidak mengulanginya lagi, aku tau betapa mengerikannya luka itu bagi emma. Tapi dia tidak pernah mengeluh atau marah dengan kami, setiap hari hanya ada senyuman di bibirnya. Aku berjanji tidak akan membuat dia sedih lagi.



                                                                                          BOY WOLF


Sehun hanya bengong melihat hasil ulangan Tao.

"Yaa..yaa~ kamu tidak sedang mabuk kan?". Tanya Sehun dengan tatap heran.

Tao tidak menanggapi pertanyaan konyol Sehun. Akhir-akhir ini Tao banyak berubah, dia sudah mulai jarang membolos, walau dia masih suka tidur saat jam pelajaran tapi hebatnya dia mau ikut ujian atau pengambilan nilai saat olahraga. Padahal Tao paling anti dengan semua hal itu.

Teman-teman sekelasnya benar-benar heran dengan perubahan Tao.

"Hei Baekhyun. Sepertinya adik mu itu mau menyaingi mu". Ucap Lay memanasi Baekhyun.

"Aku tidak menyangka manusia seperti dia bisa berubah juga". Sambung Joong In.

'Tsk~ manusia katanya'. Ucap Baekhyun dalam hati.

"Apa kamu terima begitu saja kalau posisi mu di gantikan oleh adikmu sendiri?". Ucap Lay lagi. "Dia itu berbahaya, kau tau istilah musuh dalam selimut" sambungnya lagi.

Baekhyun mulai terpancing dengan ucapan kedua sahabatnya itu. Jujur saja, Baekhyun tidak akan mau posisinya sebagai murid ungul harus di geser oleh orang lain, terlebih itu adiknya sendiri. Karna dia merasa dari dulu dia selalu unggul di banding adiknya.

                                                                                          *****


Semenjak itu kami saling bersaing dalam hal apa pun. Kami sama-sama tidak mau mengalah, kalau dia bisa kenapa aku tidak bisa lebih baik. Sampai akhirnya Eomma sadar kalau ada jarak di antara kami. Kami sudah seperti pasangan rival yang tidak sengaja hidup satu atap.


                                                                                          BOY WOLF


"Baek , kemari sebentar". Panggil Ny Hwang.

Baekhyun yang tadinya sedang asyik membantu memberi pupuk bunga-bunga itu pun harus terpaksa berhenti.

"Wae eomma?". Tanya Baekhyun sesampainya di dekat Ny Hwang.

"Eomma mau bertanya, tapi kamu harus jawab jujur. Kenapa dengan kalian berdua? Kalian berdua itu bersaudara. Tapi kenapa Eomma seperti tinggal dengan dua orang asing di rumah".

"Eomma cuman mau kalian bisa sa..."

"Eomma...". Potong Baekyun.

Wajah Baekhyun berubah serius.

"Mungkin Eomma berpikir ini terlalu kekanakan. Tapi sebenarnya aku iri dengan Tao. Dia selalu berhasil mencuri perhatian Eomma. Bahkan hanya hal kecil yang dia lakukan Eomma selalu memujinya berlebihan"

Deg!
Jantung Ny Hwang seperti tertusuk pisau tajam saat mendengar pengakuan Baekhyun.

"Dulu, saat Tao membunuh Seno saat bermain. Eomma tidak mau mendengar perkataan ku tapi malah membelanya. Padahal Seno itu anjing kesayangan ku, aku melihatnya sendiri Tao dengan sengaja mencakar perut Seno sam...."

"CUKUP BAEKHYUN ! CUKUP! ". Teriak Ny Hwang sambil menutup erat kedua telinganya. Dia benar-benar tidak mau mendengar Baekhyun meneruskan ucapannya.

Ny Hwang terduduk di lantai rasanya tubuhnya mati rasa seketika. Dia tidak menyangka Baekhyun akan berbicara seperti itu. Ny Hwang merasa sangat bersalah dengan Baekhyun, karna memang seluruh perhatiannya lebih banyak dia berikan kepada Tao. Tapi bukan itu maksud Ny Hwang, dia seperti itu karna Tao memiliki insting binatang yang lebih kuat ketimbang Baekhyun.

Ny Hwang takut kalau dibiyarkan Tao akan memilih dunianya sendiri. Tapi dia tidak sadar kalau ada yang merasa di asingkan. Sungguh Ny Hwang merasa menjadi Ibu yang tidak berguna.

Entah sudah berapa banyak air mata yang keluar dari mata Ny Hwang. Baekhyun mencoba menenangkan Eommanya.

"Jeongmal mianhae, Eomma tidak memperdulikam perasaan mu. Aku memang bukan orang tua yang baik. Jeongmal mianhae". Ucap Ny Hwang sambil terus menyalahkan dirinya.

"Gwenchana Eomma, gwenchana".

Baekhyun langsung memeluk erat tubuh Ny Hwang. Tidak sengaja dia melihat bekas luka waktu itu di bahu Ny Hwang.

"Eomma, ada yang mau aku liatkan".

Baekhyun membuka, tidak tapi mengangkat sedikit bajunya. Dan terlihat lah bekas cakaran yang sama seperti Ny Hwang miliki tergores indah (?) Di punggung Baekhyun.

"Sebenarnya sudah sejak 7 tahun yang lalu aku mau menunjukan ini. Waktu kami berkelahi. Tapi.. Eomma seperti tidak ada waktu mendengarkan ku". Ungkap Baekhyun.

Ny Hwang benar-benar merasa sangat bersalah kepada Baekhyun. Dia tidak bisa memikirkan bagaimana saat itu Baekhyun kecil harus menahan rasa sakit yang dia sendiri tau bagaimana rasanya.

"Maafkan Eomma Baekhyun, maafkan Eomma".

Baekhyun kembali memeluk tubuh Ny Hwang. Tanpa mereka sadari, ternyata Tao dari tadi menguping pembicaraan mereka. Karna tidak ingin menjadi penganggu Tao memilih untuk pergi.

                                                                                          *****


Sesampainya di halaman belakang sekolah, rupanya dari tadi Tao membawa anak anjing itu pulang kerumah. Tapi entah apa yang dia pikirkan, dia malah membawa anak anjing ini kembali ke belakang sekolah.

Tao kembali meletakkan anak anjing itu, di elusnya sayang anak anjing itu. Tao menatapnya seperti penuh penyesalan.

'Mianhae'. Ucap Tao dalam hati.

Tapi seperti dapat mendengar ucapan Tao anak anjing itu meng-gong-gong kearah Tao. Tao tersenyum senang sambil terus mengelus bulu-bulu halus anjing kecil itu.

"Gomawo". Ucapnya kepada anak anjing itu.

Tiba-tiba pendengaran Tao menangkap ada sesuatu yang mendekat. Jangan heran dia bisa memilik pendengaran yang baik seperti itu.

"Eh? Kita bertemu disini lagi". Ucap Chanyeol mendapati Tao disana.

Seperti biasa Tao tidak pernah menjawab ucapan Chanyeol. Dia lebih memilih pergi dari pada harus berinteraksi dengan orang yang tidak dia kenal. Karna memang Tao tidak pernah berbicara dengan Chanyeol meskipun mereka satu kelas.

"Hei tunggu dulu".

Chanyeol berusaha mengejar Tao.

"Ada yang mau aku tanyakan". Ucap Chanyeol masih terus berusaha menyamakan langkah Tao yang lumayan cepat.

"Urus saja urusan mu sendiri".Balas Tao ketus.

"Tapi ini penting, ayolah berhenti aku lelah harus begini terus". Oceh Chanyeol mulai kelelahan karna sekarang dia harus berlari untuk mengejar Tao.

Tampa memperdulikan Chanyeol yang hampir kebahisan nafas mengejarnya di belakang. Tao lebih mempercepat larinya sampai akhirnya dia mendengar ada suara orang meng-aduh kesakitan.

Tao pun berhenti dan menoleh kebelakang, ternyata itu suara Chanyeol yang sudah tersungkur di tanah. Chanyeol hanya mengaduh kesakitan.


"Gwenchana?". Tanya seseorang yang tidak lain adalah Tao. Rupanya dia membalikan arah dan mendatanginya.

Chanyeol hanya tersenyum happy virus kearah Tao. Merasa kesal di permainkan Tao hendak pergi tapi di tahan oleh Chanyeol.

" Yaa! Kaki aku sakit tau gara-gara ngejar kamu. Astaga ternyata kaki ku berdarah". Ucapnya baru sadar saat melihat darah kentar di lututnya.

'Darah'

Tiba-tiba saja wajah Tao berubah pucat, menyadari perubahan mimik wajah Tao saat melihat darah di lututnya Chanyeol malah tertawa lebar.

"Hahahahaha... kenapa wajah mu ketakutan seperti itu? Ini cuman luka kecil". Ejek Chanyeol.

Sebenarnya bukan itu masalahnya, hanya saja Tao sedikit trauma jika mendengar kata darah. Dia punya masalalu buruk dengan itu.

"Kau tidak akan matikan?". Tanya Tao dengan wajah cemas.

Bukannya menjawab Chanyeol malah menertawai pertanyaan Tao. Berani bersumpah Tao benar-benar mencemaskan kondisi Chanyeol sekarang.

"Kamu lucu banget, tenang aja. Aku nggak akan mati cuman gara-gara luka begini. Paling dikasih obat merah udah sembuh". Jawab Chanyeol.

Tao sedikit lega mendengar jawaban Chanyeol. Dia takut kalau harus kembali kemasa lalu itu.

Chanyeol tidak menyia-yiakan kesempatan, kapan lagi Tao bersikap seperti ini dengan dia.

"Tapi sepertinya kaki aku terkilir, bisa antar aku sampai halte bis?". Ucap Chanyeol ber-akting. Sebenarnya kakinya tidak terkilir.

Awalnya Tao mau menolak, tapi sepertinya akting Chanyeol sangat menyakinkan. Karna merasa bersalah mau tidak mau Tao menuruti permintaanya.

                                                                                          *****


"Yaa~ pelan-pelan jalannya, kaki aku jadi tambah sakit". Protes Chanyeol karna Tao berjalan sedikit cepat.

Tao berdecak kesal lalu memperlambat langkahnya, sedangkam Chanyeol tersenyum menang karna berhasil membohonginya.

"Sedang apa kamu malam-malam di belakang sekolah?". Tanya Chanyeol memulai pembicaraan karna sepanjang jalan Tao hanya diam.

Seperti biasa Tao tidak menjawab.

Chanyeol mulai jenuh dengan sikap dingin Tao.

"Yaak! Kenapa setiap aku tanya kamu nggak pernah jawab?". Celoteh Chanyeol kesal.

Tao menatap Chanyeol dengan tatapn dingin. Jujur Chanyeol sedikit ngeri dengan tatapan Tao begitu.

"Kenapa setiap orang yang aku temui selalu berisik". Ucap Tao sambil menatap Chanyeol kesal.

"Yaa!.. yaa.. siapa yang kamu maksud berisik?". Protes Chanyeol tidak terima dengan ucapan Tao.

"Semua orang yang aku temui. Dan kamu orang yang paling berisik dari pada eomma dan hyung ku".

Ini pertama kalinya Tao mau berbicara banyak apalagi dengan orang yang baru dia kenal.

Chanyeol mempoutkan bibirnya lucu.

Tanpa terasa akhirnya mereka sampai juga di halte bis. Sebenarnya bisa saja Tao langsung pergi setelah mengantarkan Chanyeol, tapi tidak tau kenapa dia malah ikut duduk di halte itu.

"Eh.. kamu tidak langsung pulang?". Tanya Chanyeol melihat Tao masih disana.

Tao hanya diam tidak menjawab.

Chanyeol lebih memilih diam, dia tau percuma juga dia terus berbicara dengan Tao.

Tidak lama bis terakhir pun datang. Chanyeol bergegas ingin menaiki bis tersebut. Tapi tiba-tiba Tao dengan sigap langsung menggendong tubuh Chanyeol kepunggungnya.

Chanyeol terkejut bukan main, padahal dia sudah tidak ber-akting kesakitan lagi tapi kenapa Tao...

Setelah di dalam bis Tao langsung menduduk kan Chanyeol di kursi paling belakang. Terlihat wajah Chanyeol merah padam. Setelah itu pun Tao bergegas untuk turun karna ajjushinya sudah menunggu dari tadi. Tapi Chanyeol menahan lengan Tao.

Spontan Tao langsung menoleh kearah Chanyeol.

"Gomawo".

Tulus, Chanyeol berani bersumpah dia mengatakannya dari hati.

"Hei cepat sedikit". Celoteh ajjushi bis karna merasa mereka membuat perjalanan penumpang jadi terhambat.

Tao hanya mengangguk kecil sambil tersenyum tipis.

Bis pun akhirnya berangkat, Chanyeol masih tidak bisa melupakan kejadian beberapa menit tadi, sepanjang perjalanan Chanyeol selalu tersenyum sambil mengingat kejadian itu terus menerus.

Tao menatap bis itu yang semakin menjauh. Entah apa yang ada dipikiran Tao saat ini. Dalam waktu yang singkat sosok namja jangkung itu mampu membuat Tao bukan seperti Tao biasanya. Tao berani bersumpah, selama dia hidup baru kali ini dia bisa tersenyum dengan orang yang baru dia kenal.

Ada perasaan yang berbeda Tao rasakan saat bersama dengan namja jangkung itu. Yang Tao sendiri tidak tau artinya. Yang dia tau saat ini hanya, jantung ini berdebar aneh saat bersama dengannya.

                                                                                         
                                                                                          TBC







Chapter 1 selesai juga. Serius ini butuh 2 hari nyelesainnya. Mulai dari ngetik cerita sampe ngedit ulang. Mian yah kalau ceritanya jelek dan tetap banyak Typo. Cape coy ngetik di hape sepanjang ini. Biyarpun ceritanya garing/jelek/kepanjangan dan bla bla. Maaf ya ChanBaek moment belum ada di part ini, Kris juga belum muncul. Hahaha... kebayang gk tuh Chanyeol jadi Uke ??? Gimana ya lanjutannya? Saya sangat butuh komen dan masukan dari kalian. Aku doa'in yang baca sama komen bisa nikah sama biasnya #AMIIN XP. Dan buat silent readers, gpp aku terima aja. Aku cuman berdoa semoga kalian segera taubat #AMINN..
Tetap tunggu Chap selanjutnya ya ^^ Doa'in gk ada halangan biyar Chap 2 bisa cepet jadi. Gamsahamnida udah mampir baca #kissue :*



Post by: Hyunricho®




2 komentar:

  1. thor!!! cover FFnya siip!!! buatnya gimna? pake aplikasi apa!!! pengen juga bisa ni saya thornim!!! kasi tau ya!!! gomawo :)

    BalasHapus
  2. mian baru balas alna baru ada waktu sekarang main ke blog.
    itu pake aplikasi pizzap buka aja di google ada kok. hehehe ^^

    BalasHapus